Harokah Islamiyah /
Follow daktacom Like Like
Senin, 02/03/2020 15:36 WIB

Inilah Orang yang Dibenci dan Disukai Allah SWT

Kaligrafi Allah SWT (Foto:nu.or.id)
Kaligrafi Allah SWT (Foto:nu.or.id)
DAKTA.COM - Allah SWT membenci umatnya yang ingkar kepada-Nya. Selain ingkar, ternyata Allah SWT juga membenci orang yang terlalu mencintai dunia tapi enggan belajar mengenai agama Islam.
 
Orang yang paling dibenci oleh Allah adalah orang yang alim terhadap perkara dunia tapi jahil (bodoh) terhadap perkara akhirat. Mereka tidak tertarik belajar ilmu agama, dan merasa tidak penting belajar ilmu akhirat.
 
Allah SWT berfirman: "Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian dia berpaling darinya? Sungguh, Kami akan memberikan balasan kepada orang-orang yang berdosa." (QS. As-Sajdah 32: Ayat 22).
 
Mereka yang didunia tidak mau belajar ilmu agama akan dicabut kenikmatan dari beribadahnya serta disibukkan pada perkara yang tidak bermanfaat dan itu merupakan tanda hukuman dari Allah SWT. 
 
Adapun manusia yang dibenci oleh Allah SWT, yakni :
 
Pertama, orang yang mudah menerima kabar yang tidak jelas sumbernya atau menyebarkan hoaks. 
 
Penyebaran informasi yang cepat kadang membuat sebagian orang lupa untuk mencari tahu sumber dan kebenarannya.
 
Allah SWT membenci orang yang menyebarkan berita bohong karena dampaknya sangat besar hingga menimbulkan perpecahan dan perselisihan. 
 
Allah SWT berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu." (QS. Al-Hujurat 49: Ayat 6).
 
Kedua, orang yang banyak bertanya tentang sesuatu yang tidak perlu sehingga dapat menyusahkan orang lain untuk menjawabnya.
 
Imam an-Nawawi mengategorikan tiga macam pertanyaan. Salah satu pertanyaan yang dilarang adalah jenis pertanyaan mengenai sesuatu yang tidak penting dan kalau ditanyakan maka bisa menjadi perdebatan.
 
Ketiga, Allah membenci seorang muslim yang boros dalam membelanjakan hartanya. 
 
Boros yang dimaksud dalam Islam adalah mengeluarkan harta untuk hal yang sia-sia, terutama mengeluarkan harta untuk sesuatu yang haram. 
 
Allah SWT berfirman: "Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros." (QS. Al-Isra' 17: Ayat 26).
 
Sebaliknya, Allah SWT menyukai perkara pada orang-orang yang senantiasa berusaha meraih ridha-Nya, diantaranya:
 
Pertama, perkara yang bisa mendatangkan ridha Allah SWT adalah beribadah kepada Allah SWT dan tidak menyekutukan-Nya. 
 
Allah SWT berfirman: "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun..." (QS an-Nisa: 36).
 
Kedua, perkara yang bisa mendatangkan ridha Allah adalah orang yang berpegang teguh kepada agama-Nya dan tidak berpecah belah. Inilah makna firman Allah yang berbunyi: "Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, ..." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 103).
 
Ketiga, Allah juga meridhai kepada orang yang saling mengingatkan dan menasihati dalam melaksanakan kebaikan di jalan Allah SWT.
 
Allah SWT berfirman: "Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang mukmin." (QS. Az-Zariyat 51: Ayat 55).
 
Oleh karena itu, sebagai seorang muslim dilarang untuk mengerjakan segala sesuatu yang Allah SWT benci serta diwajibkan untuk mengerjakan kebaikan yang diperintahkan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW. Wallahu a'lam bissowab.

 

Editor :
Sumber : Radio Dakta
- Dilihat 24719 Kali
Berita Terkait

0 Comments