Senin, 24/02/2020 12:07 WIB
Ombudsman Panggil Dua Kementerian Bahas Omnibus Law
JAKARTA, DAKTA.COM - Ombudsman akan memanggil sejumlah kementerian terkait untuk dimintai keterangan perihal draf Omnibus Law Cipta Kerja.
Anggota Ombudsman, Alamsyah Saragih mengatakan pihaknya ingin mengetahui bagaimana proses penyusunan RUU itu hingga terdapat banyak pasal yang menuai perdebatan.
"Yang pertama kita akan undang dari Kementerian Perekonomian dan Kemenkumham harmonisasinya ada di Menkumham, kenapa sih seperti ini?" ungkap Alamsyah di Jakarta, Senin (24/2).
Menurut Alamsyah pasal 170 tersebut berpotensi melanggar konstitusi karena kewenangan membentuk atau mengubah UU berada dalam ranah legislatif yang juga melibatkan pemerintah.
"Jangan-jangan mindsetnya memang begitu, jadi cara berpikirnya begitu. Kalau cara berpikirnya begitu harus kita koreksi orang yang bersangkutan tidak boleh ada lagi dalam proses pembentukan undang-undang," imbuhnya.
Pasal 170 dalam draf omnibus law RUU Cipta Kerja menjadi pembicaraan publik karena secara terstruktur menyatakan bahwa pemerintah pusat memiliki kewenangan untuk mengubah Undang-Undang melalui peraturan pemerintah.
Pasal 170 Ayat 1 dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja berbunyi, "Dalam rangka percepatan pelaksanaan kebijakan strategis cipta kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 Ayat (1), berdasarkan Undang-Undang ini pemerintah pusat berwenang mengubah ketentuan dalam Undang-Undang ini dan/atau mengubah ketentuan dalam Undang-Undang yang tidak diubah dalam Undang-Undang ini." **
Reporter | : | |
Editor | : |
- Pelaku Penusukan Maut Bocah Pulang Mengaji di Cimahi Ditangkap Polisi
- Komnas HAM: Gas Air Mata Penyebab Utama Tragedi Kanjuruhan
- Kapolri Pastikan Irjen Teddy Minahasa Ditangkap Kasus Narkoba
- Polri Naikkan Tragedi Kanjuruhan Jadi Penyidikan, Tersangka Segera Ditetapkan
- Polri Libatkan Kompolnas Awasi Investigasi Tragedi Kanjuruhan
- Putri Candrawathi Akhirnya Resmi Ditahan
- Polri Limpahkan Tersangka Ferdy Sambo dkk ke Kejaksaan Pekan Depan
- Banding Ditolak, Ferdy Sambo Tetap Diberhentikan Tidak Hormat dari Polri!
- Gubernur Papua Lukas Enembe Diduga Alirkan Uang ke Rumah Judi di Luar Negeri
- Motif Penganiayaan Santri Pondok Gontor hingga Tewas, Diduga karena Masalah Kekurangan Alat
- Pakar Pidana Sebut Penganiayaan Santri Gontor Bisa Dikualifikasikan Pembunuhan
- IPW Yakin Motif Pelecehan Seksual Putri Candrawathi Hanya Alibi
- LPSK Sebut Bharada E Sempat Emosi Saat Rekonstruksi karena Tak Sesuai
- 3 Poin Kasus KM 50 yang Disinggung Laskar FPI ke Kapolri
- Kapolri: Motif Pembunuhan Brigadir J Pelecehan atau Perselingkuhan
0 Comments