Sabtu, 08/02/2020 12:27 WIB
Muslim Slovenia Akhirnya Bisa Berkumpul di Masjid Pertama
LJUBLJANA, DAKTA.COM - Ribuan umat Islam berkumpul di Ljubljana, Slovenia di pusat kebudayaan Islam yang baru dibangun, Jumat (7/2). Penantian Muslim Slovenia selama 50 tahun akan berdirinya masjid akhirnya menjadi kenyataan.
Pembangunan masjid sebagian besar dibangun dengan sumbangan dari luar negeri. Shalat pertama diadakan di masjid di dalam pusat budaya. Sekretaris komunitas Islam di Slovenia, Nevzet Poric mengatakan sekitar 3.000-4.000 Muslim menghadiri shalat dan bahwa semuanya berjalan dengan baik.
"Shalat hari ini berarti masjid di Ljubljana sekarang secara resmi digunakan," kata Poric dilansir di N1 Info, Sabtu (8/2).
Pusat budaya Islam dengan masjidnya yang dihiasi menara 40 meter akan secara resmi dibuka pada Juni mendatang. Ini adalah pusat Islam pertama di Slovenia.
Slovenia memiliki populasi Muslim sekitar 50 ribu orang. Mereka sampai sekarang melakukan shalat berjamaah dan kegiatan budaya lainnya di tempat pribadi atau ruang olahraga.
Editor | : | Dakta Administrator |
Sumber | : | Republika Online |
- Gelar Seminar Internasional Fiqh Ta’ayush, WADAH Malaysia Promosikan Hidup Berdampingan di Komuniti ASEAN
- Kondisi Terkini Gaza Utara, MER-C: Bangunan Sekolah Dibakar
- Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARIBP) Mendesak Bantuan Militer untuk Palestina
- Bayi Palestina Lahir Selamat dari Rahim Ibu yang Tewas Dibunuh Israel
- Ekonomi Israel Makin Babak Belur
- Rusia Mengingatkan Turki Agar tak Berilusi Jadi Anggota Uni Eropa
- Filipina Evakuasi Ribuan Warga Saat Topan Mawar Semakin Mendekat
- Korsel Berhasil Luncurkan Satelit Komersial Pertama Kali
- China Minta Bantuan Selamatkan 39 Awak Kapal Tenggelam, 17-nya WNI
- China Ingatkan Jepang Terkait Tanggung Jawab Limbah Nuklir Fukushima
- Madinah Siapkan Diri Sambut Jamaah Haji 2023
- Yordania Tuan Rumah Pembahasan Nasib Suriah di Liga Arab
- WHO Masih Mengidentifikasi Asal-Usul Covid-19
- Jepang Cari Dukungan G7 Untuk Pembuangan Air Olahan PLTN Fukushima
- Turki Desak AS Cabut Sanksi di Bidang Industri Pertahanan
0 Comments