Rabu, 05/02/2020 14:18 WIB
DPR Minta China Tak Meradang Indonesia Tutup Penerbangan
JAKARTA, DAKTA.COM - Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin mengapresiasi dan mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintah menutup sementara penerbangan Indonesia menuju China. Karena itu, Pemerintah China tak perlu marah dengan kebijakan tersebut.
Keputusan itu tepat sebagai upaya pencegahan terhadap penyebaran virus corona yang oleh badan kesehatan dunia (WHO) dinyatakan sebagai darurat global.
‘’Kebijakan pemerintah ini sangat tepat dan DPR mendukung sepenuhnya. Kita dorong terus pemerintah melakukan pencegahan terhadap penyebaran virus yang berbahaya ini,’’ ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (5/2).
Karena itu, ia meminta pemerintah China tidak meradang dan keberatan terhadap kebijakan Pemerintah Indonesia tersebut karena sifatnya hanya sementara. China harus bisa menerima kenyataan ini karena Pemeringah Indonesia ingin melindungi warga negaranya dari virus yang berbahaya.
‘’Tak usahlah pemerintah China merasa keberatan dengan adanya kebijakan-kebijakan tersebut. Dipikir kita tidak rugi, Indonesia juga rugi, tetapi demi melindungi warga negaranya pemerintah harus lakukan itu. Karena perlindungan terhadap warga negara itu merupakan perintah konstitusi yang harus dipenuhi pemerintah Indonesia,’’ ujarnya.
Menurut Azis, DPR memberi dukungan politik terhadap langkah pemerintah menangkal para pendatang dari China untuk transit di Indonesia, penghentian pemberian visa kunjungan untuk warga negara China ke Indonesia, serta penghentian impor bahan pangan, produk pangan dan minuman dari China.
Sebelumnya Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian mengaku keberatan atas keputusan itu. Dia berkilah kebijakan-kebijakan tersebut bisa merugikan ekonomi Indonesia.
Dubes Xiao mengatakan, selama ini kerja sama antara Indonesia dan China berlangsung baik. Dia juga mengatakan turis dari China kerap memberikan keuntungan kepada Indonesia.
Menurut Aziz, pemerintah China jangan berfikir untung rugi dengan mengungkit-ungkit turis dari China memberikan keuntungan kepada Indonesia. China harus menghargai keputusan yang diambil pemerintah Indonesia dan yakinlah bahwa semua itu hanya sementara.
Aziz berharap Dubes China jangan ngeyel dengan mengatakan bahwa penyebaran virus corona belum terbukti bisa menular melalui bahan pangan dan sebagainya. Karena faktanya, banyak warga negara China yang menjadi korban virus corona. **
Reporter | : | |
Editor | : |
- BP Haji: Sesuai Perintah Presiden, Sudah ada 7 Penyidik KPK yang dilantik menjadi Eselon 2 dan 1 orang lagi akan menjadi Eselon 1 di BPH
- Saudi Berencana Batasi Usia Jemaah Haji Lansia di Atas 90 Tahun pada 2025
- Kritik OCCRP, Pakar Hukum: Nominasikan Tokoh Korup Tanpa Bukti adalah Fitnah
- 5 Profil Finalis Tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024 Versi OCCRP, Jokowi Salah Satunya
- Akal Bulus BI, CSR Dialirkan ke Individu Lewat Yayasan, Ada Peran Heri Gunawan dan Satori?
- Promo Libur Akhir Tahun Alfamidi
- 85 PERSEN PROFESIONAL INGIN REFLEKSI DIRI YANG LEBIH INTERAKTIF
- ARM HA-IPB DISTRIBUSI 210 PAKET BANTUAN TAHAP 2 KE CILOPANG DAN PANGIMPUNAN, SUKABUMI
- Kenaikan Tarif PPN Menjadi 12 Persen Berpotensi Perparah Kesenjangan Ekonomi
- KPK Sita Dokumen & Bukti Elektronik Terkait CSR Bank Indonesia
- Kemana Ridwan Kamil Usai Kalah di Jakarta?
- RIDO Batal Gugat Hasil Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi
- Tinggalkan Anies, Suara PKS Makin Jeblok
- PEMERINTAH MASIH MENGABAIKAN ANGKUTAN JALAN PERINTIS
- Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo
0 Comments