Nasional /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 04/02/2020 12:09 WIB

KPAI Minta Ada Perlakuan Khusus pada Anak Saat Observasi di Natuna

Tempat karantina di Lanud Raden Sajad di Natuna untuk WNI dari Wuhan (Foto: Dok/Istimewa)
Tempat karantina di Lanud Raden Sajad di Natuna untuk WNI dari Wuhan (Foto: Dok/Istimewa)
JAKARTA, DAKTA.COM - Komisioner KPAI bidang kesehatan, Sitti Hikmawatty menyebut sedikitnya ada tiga orang anak yang masuk dalam barak observasi di Natuna.
 
”Kami tidak akan menyampaikan identitas mereka untuk kepentingan terbaik anak," ujarnya di Jakarta, Selasa (4/2).
 
Ia menyampaikan, saat ini anak-anak tersebut berada di barak observasi bersama orang tua mereka yang juga sama-sama mengikuti prosedur pemeriksaan dan observasi usai kepulangannya kembali ke Tanah Air dari Wuhan, China akibat virus corona.
 
"Anak-anak ini juga akan mendapatkan serangkaian pemeriksaan untuk memastikan status kesehatan mereka," ucapnya.
 
Terkait dengan hal tersebut, Sitti meminta ada penyesuaian perlakuan petugas pada anak dalam proses observasi di Natuna.
 
Penyesuaian perlakuan tersebut antara lain dalam memberikan penjelasan-penjelasan terkait kondisi yang akan dihadapi anak-anak, mulai dari penjelasan tentang Standar Operasional dan Prisedur (SOP) pemeriksaan kesehatan dan SOP observasi. 
 
Selain itu, juga perlu adanya penempatan khusus bagi anak-anak, agar mereka tidak tertular secara silang dengan orang dewasa yang sama-sama sedang diobservasi, di tempat tersebut.
 
"Termasuk mengapa mereka harus berada di tempat tersebut. Anak-anak ini tetap harus diberi tahu dengan bahasa mereka sampai memahami apa yang terjadi serta agar mereka tidak stres menghadapinya," katanya.
 
Menurutnya, hal itu perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan anak-anak secara lebih optimal. Sebab, posisi mereka yang ada di sana sedang menjalani observasi, sehingga belum diketahui apakah ada yang terinkubasi positif atau tidak.
 
"Sambil menjaga hal tersebut, maka anak-anak harus diberikan tempat khusus yang lebih meminimalisasi kontak dengan WNI dewasa lainnya,” ucapnya. 
 
Lebih lanjut, ia menerangkan, adanya anak-anak itu maka pengondisian barak di Natuna juga sebaiknya ada penyesuaian, untuk menghindari stres dan kejenuhan pada anak seperti ruang bermain agar anak tetap dapat melanjutkan aktivitasnya dan mengekspresikan diri mereka.
 
Pemantauan kesehatan WNI ini, tidak saja menjadi perhatian pemerintah RI, tetapi beberapa badan dunia ikut memantau juga.
 
Bagaimanapun kejadian ini telah menjadikan WHO mengeluarkan status darurat epidemiologi. WHO juga melakukan pemantauan 24 jam di negara-negara tertentu dan meminta mereka mengirimkan data secara periodik berdasarkan standar protokol yang telah dibuat. **
Reporter :
Editor :
- Dilihat 803 Kali
Berita Terkait

0 Comments