Jum'at, 31/01/2020 15:30 WIB
TNI Siap Berangkatkan Personel Bantu Penanganan Karhutla di Australia
JAKARTA, DAKTA.COM - Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan memberangkatkan Satuan Tugas (Satgas) Garuda RI untuk membantu penanganan bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di Negara Australia.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, menyampaikan bahwa yang menjadi dasar dalam pengiriman pasukan Satgas Garuda ke Australia yaitu, Lombok Treaty 2006 yang ditanda-tangani oleh Menlu RI dan Menlu Australia pada tanggal 13 November 2006. Dalam perjanjian tersebut terdapat 21 kerja sama keamanan yang terangkum dalam satu bidang termasuk diantaranya adalah kerja sama tanggap darurat.
Selain itu, hasil High Level Komite Ausindo ke-7 yang ditanda-tangani oleh Panglima TNI dan Chief Of Defense Force Australia pada tanggal 1 Agustus 2019 di Yogyakarta, yang salah satu poin pentingnya adalah penekanan Humanitarian Assistance/Disaster Relieve (HADR) sebagai salah satu prioritas operasi dan latihan bagi kedua angkatan bersenjata.
Pada tanggal 14 Januari 2020 lalu Atase Pertahanan (Athan) Indonesia di Canberra mengirimkan surat kepada Panglima TNI melaporkan hasil rapat dengan Asops Angkatan Bersenjata Australia yang membahas kebutuhan prioritas ADF dalam membantu pemadaman kebakaran hutan di Australia.
"Pada hari itu juga Panglima TNI menyatakan keprihatinan seluruh prajurit TNI atas bencana Karhutla yang menimpa Australia dan menyatakan kesediaan TNI untuk ikut serta dalam penanggulangan bencana Karhutla Australia," katanya pada saat rapat kerja dengan Komisi 1 DPR RI di Jakarta Pusat, Kamis (30/1).
Menurutnya, TNI dan Australian Defence Force (ADF) telah lama saling membantu dan bekerjasama dalam hal penanganan bencana alam. Pada tahun 1974 TNI pernah memberikan bantuan kepada Australia ketika dilanda bencana alam angin topan (Cyclone Tracy). Demikian juga Australia dan ADF sering membantu Indonesia ketika dilanda berbagai bencana alam.
Personel Satgas Garuda RI yang akan diberangkatkan sebanyak satu Satuan Setingkat Peleton (SST) yang terdiri dari Batalyon Zeni Konstruksi AD, Batalyon Marinir, dan Dinas Konstruksi TNI AU dengan menggunakan pesawat TNI AU bertolak dari Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma menuju Australia. **
Reporter | : | |
Editor | : |
- BP Haji: Sesuai Perintah Presiden, Sudah ada 7 Penyidik KPK yang dilantik menjadi Eselon 2 dan 1 orang lagi akan menjadi Eselon 1 di BPH
- Saudi Berencana Batasi Usia Jemaah Haji Lansia di Atas 90 Tahun pada 2025
- Kritik OCCRP, Pakar Hukum: Nominasikan Tokoh Korup Tanpa Bukti adalah Fitnah
- 5 Profil Finalis Tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024 Versi OCCRP, Jokowi Salah Satunya
- Akal Bulus BI, CSR Dialirkan ke Individu Lewat Yayasan, Ada Peran Heri Gunawan dan Satori?
- Promo Libur Akhir Tahun Alfamidi
- 85 PERSEN PROFESIONAL INGIN REFLEKSI DIRI YANG LEBIH INTERAKTIF
- ARM HA-IPB DISTRIBUSI 210 PAKET BANTUAN TAHAP 2 KE CILOPANG DAN PANGIMPUNAN, SUKABUMI
- Kenaikan Tarif PPN Menjadi 12 Persen Berpotensi Perparah Kesenjangan Ekonomi
- KPK Sita Dokumen & Bukti Elektronik Terkait CSR Bank Indonesia
- Kemana Ridwan Kamil Usai Kalah di Jakarta?
- RIDO Batal Gugat Hasil Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi
- Tinggalkan Anies, Suara PKS Makin Jeblok
- PEMERINTAH MASIH MENGABAIKAN ANGKUTAN JALAN PERINTIS
- Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo
0 Comments