Jum'at, 31/01/2020 11:10 WIB
Perbaiki Kondisi Keuangan, PKS Minta PLN Tegas Kepada IPP
JAKARTA, DAKTA.COM - Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Mulyanto meminta Direktur PT PLN yang baru, Zulkifli Zaini untuk memperbaiki kondisi keuangan perusahaan yang masih rugi.
Menurutnya, jika diliihat sepintas memang laporan keuangan PLN terkesan untung tapi jika diteliti lebih lanjut nyatanya kondisi keuangan PLN masih rugi. Itu sebabnya Mulyanto minta Zulkilfli Zaini mengevaluasi lagi berbagai program, kegiatan dan kerjasama PLN yang selama ini dinilai memberatkan kondisi keuangan PLN.
Menurut Mulyanto PLN harus tegas dalam hal penetapan poin kerjasama dengan pihak manapun agar perusahaan setrum ini bisa untung. PLN jangan terlalu tergantung pada kompensasi dan subsidi Pemerintah untuk memperbaiki laporan keuangan perusahaan.
“PLN itu utangnya banyak. Itu fakta. Tapi potensi pendapatannya juga banyak. Hanya sayang selama ini tidak dikelola dengan baik sehingga laporan keuangannya tetap minus,” kata Wakil Ketua Fraksi PKS itu dalam keterangannya, Jumat (31/1).
Hal itu juga ia tegaskan dalam rapat dengar pendapat antara Komisi VII DPR-RI dengan PT. PLN (Persero), Selasa (28/1), di Gedung Nusantara 1, Komplek Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Mulyanto menambahkan jika PLN ingin untung maka harus berani memutus kerjasama yang merugikan.
Sebagai perusahaan milik negara yang memonopoli pengadaan dan pendistribusian listrik untuk rakyat, seharusnya PLN punya posisi tawar yang kuat terhadap mitra kerja, termasuk kepada perusahaan Independent Power Producer (IPP).
“Saya rasa kerja sama dengan beberapa IPP juga perlu ditinjau ulang. Kita lihat lagi bagian-bagian mana yang sebaiknya perlu dinegosiasi ulang agar PLN bisa tumbuh. Jangan seperti selama ini PLN seperti dicocok hidung oleh IPP. Seolah semua yang diproduksi IPP wajib dibeli PLN. Padahal belum tentu jumlah produksi itu yang diperlukan oleh masyarakat atau pelanggan. Kalau terus begini wajar jika PLN rugi,” tegas Mulyanto.
Lebih jauh Mulyanto meminta PLN lebih memprioritaskan potensi yang dimiliki ketimbang bekerjasama dengan IPP yang berorientasi profit. Sebagai perusahaan milik Negara, PLN punya tanggungjawab melayani kebutuhan listrik masyarakat. Hal itu tentu tidak sejalan dengan visi dan misi perusahaan swasta yang memang bekerja untuk mencari keuntungan.
“Kami dukung PLN dapat bekerja secara profesional tanpa diganggu oleh kepentingan pihak manapun. Listrik itu hajat hidup orang banyak sehingga negara perlu hadir untuk memenuhinya. Jangan diserahkan kepada swasta yang orientasinya mencari untung. Bisa bahaya nanti. Ujug-ujungnya rakyat yang rugi,” tegas Mulyanto. **
Reporter | : | |
Editor | : |
- Pasangan Heri - Sholihin Komitmen Bangun Perubahan Untuk Kota Bekasi
- Setia Prabowo: Bersyukur Jika Romo Syafi’i Terpilih di Kabinet Zaken Prabowo
- Pasangan Heri - Sholihin Deklarasi Maju Pilkada Bekasi, Ini Janjinya
- Din Syamsuddin Rencanakan Aksi Besar dengan Dukungan TNI untuk Bela Palestina
- Peringati HUT Golkar ke 59 DPD Golkar Kota Bekasi Ajak Para Kader dan Simpatisan Bershalawat
- PKS Kota Bekasi Sesalkan Sikap Pemkot Batalkan Penggunaan Stadion Patriot
- Resmi Gabung PPP, Sandiaga Ngaku Ikhlas Jika tak Diusung Jadi Bakal Cawapres
- Buntut Gibran-Prabowo, PDIP Atur Kader Kepala Daerah Terima Tamu
- Dukung Prabowo, Jokowi Pressure Megawati?
- Maksimal Perjuangkan Aspirasi, Anggota Dewan Ushtuchri Tuai Pujian Konstituen
- Jokowi: Menteri Nasdem Bisa Direshuffle
- Jokowi Tidak Akan Dukung Prabowo
- Warga Jabar Puas Pada Kinerja Ridwan Kamil
- Dewan Mahfudz Abdurrahman Berbagi 10 Ribu Bingkisan Lebaran
- Jika Pemilu Ditunda, Aktivis 98 Siapkan Pemerintahan Transisi
0 Comments