Kamis, 23/01/2020 09:36 WIB
17 Orang Meninggal Akibat Virus Korona di China
BEIJING, DAKTA.COM - Jumlah korban meninggal akibat virus baru semacam flu hingga Rabu (22/1) siang bertambah menjadi 17 orang dengan lebih dari 540 kasus terkonfirmasi.
Keadaan itu meningkatkan kekhawatiran soal penyebaran infeksi yang diduga berasal dari satwa liar yang diperjualbelikan secara ilegal.
Jenis virus korona yang sebelumnya tak diketahui diyakini berasal dari pasar satwa di pusat Kota Wuhan. Kasus tersebut kini menjangkau hingga ke Amerika Serikat.
Berbeda dengan 'rahasia' selama Infeksi Saluran Pernapasan Berat (SARS) periode 2002-2003, yang menyebabkan hampir 800 orang meninggal, pemerintah komunis China kali ini memberikan informasi terbaru mengenai virus korona guna menghindari kepanikan saat jutaan warga melakukan perjalanan selama liburan Tahun Baru Imlek.
"Peningkatan pergerakan masyarakat secara objektif meningkatkan risiko penyebaran wabah," kata wakil menteri Komisi Kesehatan Nasional, Li Bin.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang melakukan pertemuan di markasnya di Jenewa untuk memutuskan apakah wabah tersebut akan dinyatakan sebagai darurat kesehatan global atau tidak.
Banyak warga China membatalkan perjalanan mereka, membeli masker wajah, menghindari tempat-tempat umum seperti bioskop dan pusat perbelanjaan dan bahkan beralih ke permainan simulasi wabah daring atau menonton film bencana "The Flu" sebagai cara untuk mencari solusi.
Virus korona yang berasal dari Wuhan menyebar ke berbagai wilayah padat penduduk seperti Beijing, Shanghai, Macau dan Hong Kong.
Jumlah total korban meninggal terbaru di Provinsi Hubei, yang beribu kota Wuhan, naik dari sembilan menjadi 17 orang hingga Rabu siang, menurut stasiun TV pemerintah yang mengutip pemerintah provinsi. **
Editor | : | |
Sumber | : | Antara |
- Gelar Seminar Internasional Fiqh Ta’ayush, WADAH Malaysia Promosikan Hidup Berdampingan di Komuniti ASEAN
- Kondisi Terkini Gaza Utara, MER-C: Bangunan Sekolah Dibakar
- Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARIBP) Mendesak Bantuan Militer untuk Palestina
- Bayi Palestina Lahir Selamat dari Rahim Ibu yang Tewas Dibunuh Israel
- Ekonomi Israel Makin Babak Belur
- Rusia Mengingatkan Turki Agar tak Berilusi Jadi Anggota Uni Eropa
- Filipina Evakuasi Ribuan Warga Saat Topan Mawar Semakin Mendekat
- Korsel Berhasil Luncurkan Satelit Komersial Pertama Kali
- China Minta Bantuan Selamatkan 39 Awak Kapal Tenggelam, 17-nya WNI
- China Ingatkan Jepang Terkait Tanggung Jawab Limbah Nuklir Fukushima
- Madinah Siapkan Diri Sambut Jamaah Haji 2023
- Yordania Tuan Rumah Pembahasan Nasib Suriah di Liga Arab
- WHO Masih Mengidentifikasi Asal-Usul Covid-19
- Jepang Cari Dukungan G7 Untuk Pembuangan Air Olahan PLTN Fukushima
- Turki Desak AS Cabut Sanksi di Bidang Industri Pertahanan
0 Comments