Nasional /
Follow daktacom Like Like
Kamis, 09/01/2020 09:23 WIB

Peringatan Cuaca dari Kedubes AS, BNPB Imbau Pemda Siaga

Prakiraan cuaca dari BMKG terhadap cuaca ekstrem yang sedang melanda wilayah Jabodetabek
Prakiraan cuaca dari BMKG terhadap cuaca ekstrem yang sedang melanda wilayah Jabodetabek
JAKARTA, DAKTA.COM - Sebagian masyarakat mungkin mendapatkan informasi mengenai peringatan dini yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat di Jakarta tertanggal 6 Januari 2020. 
 
Weather alert menyebutkan bahwa prakiraan cuaca wilayah Jabodetabek mengindikasikan terjadinya curah hujan ekstrem pada 12 Januari 2020 nanti. Disebutkan pula, upaya antisipasi menghadapi potensi bahaya seperti kilat, angin kencang, dan kemungkinan banjir, longsor atau pun pemadaman listrik. 
 
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB, Agus Wibowo menekankan, peringatan dini cuaca dari Kedutaan Besar Amerika Serikat, ini perlu disakapi oleh pemerintah daerah agar sigap dalam mencegah terjadinya bencana.
 
"Ini seolah untuk membangun kesiapsiagaan dari pemerintah daerah. Alangkah baiknya, masukan-masukan dari masyarakat yang diberikan kepada pemerintah daerah untuk melihat kembali persiapan yang perlu dilakukan," jelas Agus dalam keterangannya yang diterima, Kamis (9/1). 
 
Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik, justru peringatan ini memberikan edukasi untuk selalu bersiap siaga. 
 
"Oleh karena itu, weather alert yang beredar di masyarakat dapat digunakan sebagai peringatan dini kepada kita semua. Peringatan dini BMKG tentu ditujukan kepada pemerintah daerah dan juga publik," katanya.
 
Menurutnya, peringatan dini ini bertujuan untuk melakukan upaya-upaya pencegahan dan mitigasi sehingga apa yang terjadi pada 1 Januari 2020 tidak terulang kembali. 
 
"Banyak upaya yang dapat dilakukan pemerintah, seperti memperbaiki tanggul yang jebol, membersihkan saluran air, ataupun memperbaiki pompa air yang rusak. Masih cukup waktu kepada pemerintah daerah untuk melakukan persiapan sepanjang musim penghujan ini," terangnya. 
 
Sedangkan bagi publik, lanjutnya, warga dapat membangun kesiapsiagaan di dalam komunitasnya. Tentu diawali di dalam keluarga terlebih dahulu, seperti membuat rencana darurat keluarga. 
 
Dalam rencana darurat keluarga itu, setiap keluarga dapat berdiskusi di antara anggota keluarga untuk membahas seperti rencana evakuasi, tempat evakuasi, tas siaga bencana atau pun dokumen yang harus diselamatkan.
 
"Langkah-langkah ini dibutuhkan untuk memperkuat ketangguhan keluarga dalam mengantisipasi potensi bahaya yang terjadi," jelasnya. 
 
Agus Wibowo menyampaikan, selain ketangguhan keluarga, komunitas juga perlu membangun ketangguhannya. Melalui ketangguhan di tingkat komunitas, beban antar keluarga dapat dikurangi. 
 
Seperti siaran pers yang dikeluarkan BMKG, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di wilayah Jabodetabek pada periode 9-12 Januari 2020, tetapi tidak se-ekstrem hujan yang terjadi pada 1 Januari 2020. 
 
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siaga, serta berhati-hati terhadap dampak yang mungkin ditimbulkan, seperti angin kencang, genangan air, longsor, pohon tumbang, tersengat aliran listrik, ataupun penyakit pasca banjir. **

 

Reporter :
Editor :
- Dilihat 1719 Kali
Berita Terkait

0 Comments