Nasional /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 07/01/2020 16:19 WIB

Kerusakan Minor Pascagempa M 6,1 di Wilayah Kabupaten Simeulue

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo (istimewa)
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo (istimewa)
JAKARTA, DAKTA.COM – Gempa bumi yang sebelumnya diinformasikan berkekuatan magnitudo 6,4 telah dikoreksi menjadi M 6,1 terjadi pada Selasa (7/1), dengan kedalaman 20 km. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Pusat gempa yang berjarak sekitar 24 km barat daya Sinabag Aceh ini hanya menyebabkan kerusakan minor pada bangunan. 
 
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB, Agus Wibowo mengatakan berdasarkan laporan dari BPBD Simeulue bahwa gempa yang terjadi sekitar pukul 13.05 WIB itu menyebabkan kerusakan ringan pada dua unit sarana pemerintah, yaitu keretakan ringan dan ada bangunan yang sebagian kaca jendela pecah.
 
"BPBD Simeulue juga melaporkan bahwa guncangan gempa bumi dirasakan di Simeulue dengan intensitas IV MMI, Tapak Tuan, Singkil, Nias Utara dan Gunung Sitoli III MMI, Medan II-III MMI, sedangkan Nias Barat dan Meulaboh II MMI," katanya di Jakarta, Selasa (7/1). 
 
Berdasarkan data BMKG, gempa susulan terjadi sebanyak satu kali dengan kekuatan M 3,3 dan terjadi pada 13.45 WIB.  
 
Melalui siaran pers BMKG (7/1), melihat lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang baru saja terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng Eurasia di Barat Sumatera. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan sesar naik (thrust fault).  
 
"BNPB mengimbau masyarakat tenang dan tidak terpancing isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. Masyarakat diharapkan untuk memonitor informasi resmi kegempaan di situs BMKG atau informasi terkait lain di institusi resmi seperti BNPB dan BPBD setempat," jelasnya. **
Reporter :
Editor :
- Dilihat 624 Kali
Berita Terkait

0 Comments