Belgia-Prancis Kutuk Serangan di Tunisia
BRUSELS_DAKTACOM: Pemerintah Belgia dan Prancis pada Rabu (18/3/15) mengutuk serangan di Ibu Kota Tunisia, Tunis, dan berjanji akan memerangi aksi teror global.
Perdana Menteri Belgia Charles Michel dan timpalannya dari Prancis Manuel Valls bertemu di Brussels, membahas masalah terorisme di dalam wilayah mereka masing-masing.
Kedua pemimpin itu juga mengutuk serangan bom terhadap Museum Nasional Bardo di Tunis, sehingga menewaskan 22 orang, termasuk 20 wisatawan asing.
Menurut Michel, serangan tersebut "menjijikan" dan "memuakkan", demikian laporan Xinhua. Valls juga mengutuk serangan itu "dengan sekeras-kerasnya", dan mengatakan Prancis dan Tunisia akan "bekerja sama untuk memerangi terorisme".
Pertemuan tersebut diadakan setelah penindasan oleh pemerintah Belgia di seluruh negeri itu terhadap tersangka ekstremis. Pemerintah Belgia berpendapat tingkat ancaman bertambah.
Michel mengatakan Pemerintah Belgia dan Prancis akan "lebih memperkokoh kerja sama di antara lembaga intelijen dan keamanan kami".
"Kami menghadapi masalah serius yang sama, mengenai mujahidin," kata Charles, yang dikutip Le Soir.***
Editor : Imran Nasution
Editor | : | |
Sumber | : | Antara News |
- Jerman Tolak Usulan Larangan Visa Turis untuk Warga Rusia
- Balas Zelensky, Suriah Putus Hubungan Diplomatik dengan Ukraina
- Erdogan Ambil Sikap atas Penyerangan Masjid Al Aqsa Oleh Israel
- Uni Eropa: Militer Rusia Bertanggung Jawab Atas Kelangkaan Pangan Global
- Qatar Alokasikan Dana Bantuan Kemanusiaan untuk Pengungsi Ukraina
- Sekjen NATO: Pembunuhan Sipil di Bucha, Ukraina adalah Kebrutalan
- AS Resmi Nyatakan Rusia Lakukan Kejahatan Perang di Ukraina
- WHO Konfirmasi Adanya Deltacron, Rekombinasi Delta dan Omicron yang Telah Menyebar di Eropa
- Pengungsi Ukraina Diperingatkan Bahaya Perdagangan Manusia
- Rusia Minta Bantuan Makanan dari China Kala Perang di Ukraina
- Hamas Kecam Keras Pertemuan Erdogan dengan Presiden Israel Herzog
- Kanada akan Sanksi 10 Orang Dekat Putin
- Zelensky Minta AS Kirim Jet: Mungkin Terakhir Anda Lihat Saya Hidup
- Alasan NATO Tak Tutup Zona Terbang Ukraina
- UNCHR: 1 Juta Orang Tinggalkan Ukraina dalam Sepekan
0 Comments