Nasional /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 27/12/2019 16:23 WIB

Aksi Bela Uighur Serukan Boikot Produk China

Aksi bela Uighur di depan Kedubes China
Aksi bela Uighur di depan Kedubes China
JAKARTA, DAKTA.COM - Ketua Persaudaaran Alumni (PA) 212, Slamet Maarif memberikan pernyataan sikap untuk menentang sikap Pemerintah China atas pelanggaran HAM terhadap Muslim etnis Uighur. 
 
Slamet menyerukan kepada rakyat Indonesia pada umumnya dan umat Islam khususnya untuk memboikot pembelian atau konsumsi dari produsen distributor China dan menarik seluruh simpanan dari sistem perbankan milik China.
 
"Kemudian hentikan seluruh proyek kerja sama dengan China dalam segala bentuknya," tegas Slamet dalam orasinya pada Aksi Bela Uighur di Depan Kedubes China, Jakarta, Jumat (27/12).
 
Massa aksi bela Uighur membawa spanduk di depan Kedubes China 
 
Slamet menuntut Pemerintah China agar menghentikan segala perampasan hak asasi manusia bagi etnis Uighur.
 
"Kami mengecam dan mengutuk keras rezim Komunis China terhadap saudara kami Muslim Uighur," ujar Slamet.
 
Slamet juga mendesak Pemerintah China untuk tidak melarang peribadatan umat Muslim Uighur dan tidak melarang pembacaan dan penyebarluasan Al Qur'an.
 
Selain itu, atas nama massa aksi, Slamet mendesak agar Pemerintah Indonesia mampu bersikap terhadap tragedi kemanusiaan Uighur dan turut berperan aktif dalam dunia internasional untuk menyuarakan hal tersebut.
 
"Kami mengecam Pemerintah Indonesia yang berpangku tangan dalam persoalan bangsa Uighur," ujarnya.
 
Sejumlah aliansi umat Islam menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Kedubes China, kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan pada Jumat (27/12). Beberapa aliansi yang hadir diantaranya adalah PA 212, FPI, GNPF Ulama, dan Bang Japar.
 
Mereka mengecam kekerasan dan pelanggaran HAM yang dilakukan kepada etnis Muslim Uighur di Xinjiang, China. Sejumlah massa membawa sejumlah spanduk, dan poster yang menunjukkan dukungan terhadap etnis Uighur. **
Reporter :
Editor :
- Dilihat 984 Kali
Berita Terkait

0 Comments