Nasional /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 20/12/2019 17:25 WIB

Amnesty Internasional Sesalkan Negara Islam Bungkam Soal Uighur

Diskusi Media Terkait Pelanggaran HAM Etnis Uighur
Diskusi Media Terkait Pelanggaran HAM Etnis Uighur
JAKARTA, DAKTA.COM - Manager Riset Amnesty Internasional Indonesia Papang Hidayat menyayangkan negara mayoritas islam tidak terlalu vokal dalam membela etnis Uighur. 
 
"Pengaruh China begitu kuat sehingga negara-negara islam menjadi bungkam dan terkesan menutup mata atas pelanggaran HAM terhadap etnis Uighur," ungkap Papang dalam diskusi media bertema mengungkap pelanggaran HAM terhadap etnis Uighur yang diselenggarakan oleh Forum Jurnalis Islam (Forjim), Jumat (20/12).
 
Papang menyampaikan dari 22 negara yang mengangkat masalah pelanggaran HAM terhadap etnis Uighur ini, sebagian besar justru adalah negara Eropa sehingga ia mempertanyakan lemahnya solidaritas terhadap umat islam.
 
"Negara Asia itu hanya Jepang, kita berharap Indonesia ikut dengan mendesak Menlu atau mungkin Pak Wapres yang juga sebagai Ketua Umum MUI," imbuhnya. 
 
Sementara itu, menurut anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Mardani Alisera berpendapat bahwa adanya perbedaan pandangan dari beberapa negara atas kasus tersebut. 
 
"Pemerintah China menganggap ini masalah internal geopolitik mereka sehingga menjadi sempit ruang gerak kita, dan isunya memang kurang seksi dibanding masalah Palestina," papar Mardani. 
 
Masalah Uighur semakin menarik perhatian banyak negara, terutama dari negara Barat. 
 
Menurut catatan dari Amnesty Internasional dan Human Rights Watch, etnis muslim Uighur dipaksa bersumpah setia kepada Presiden Xi Jinping, ditahan tanpa batas waktu yang jelas, diperlakukan layaknya sumber penyakit, sampai didorong menyerukan slogan-slogan Partai Komunis. 
 
Selain itu, pemerintah Cina mengawasi gerak-gerik masyarakat Uighur secara ketat lewat pemantauan kartu identitas, pos pemeriksaan, identifikasi wajah, serta pengumpulan DNA dari jutaan warga. **
Reporter :
Editor : Dakta Administrator
- Dilihat 979 Kali
Berita Terkait

0 Comments