Kamis, 19/12/2019 14:35 WIB
Ekonomi Indonesia pada 2020 Diprediksi Masih Melambat
JAKARTA, DAKTA.COM - Kepala Pusat Penelitian Ekonomi LIPI, Agus Eko Nugroho memprediksi ekonomi Indonesia di tahun 2020 masih melambat.
“Salah satu faktor yang menghambat ekonomi Indonesia ke depan adalah terjadi perang dagang Amerika dan Tiongok dan belum ada tanda-tanda pemecahannya,” jelasnya di Jakarta yang dikutip dari lipi.go.id, Kamis (19/12).
Agus menyebutkan, tren perlambatan sudah dirasakan sejak tahun 2010 dan terus berjalan hingga di triwulan terakhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2014-2019.
“Ketidakpastian dan perubahan lanskap ekonomi global memerlukan kehadiran policy di era transformasi menuju digital. Sejauh ini, kinerja pemerintah masih menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi,” terang Agus.
Tendensi Pelemahan Ekonomi 2020
Pusat Penelitian Ekonomi LIPI telah merumuskan enam poin penting tendensi pelemahan ekonomi 2020, yaitu ketidakpastian dan perubahan lansekap ekonomi, dampak pembangunan infrastruktur hanya bersifat langsung, penurunan kualitas konsumsi telah terjadi bersamaan dengan rendahnya kualitas investasi.
Lalu, stagnasi kontributor utama pertumbuhan sektoral seperti manufaktur dan perdagangan, kinerja pemerintah, serta depresiasi nilai tukar yang belum tampak menolong daya saing produk di tingkat global.
Profesor Riset Pusat Penelitian Ekonomi LIPI, Carunia Mulya Firdausy mengungkapkan, sisi aggregate demand seperti distribusi konsumsi, investasi,ekspor dan impor menjadi faktor yang juga mendukung mengapa pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan.
“Bila dilihat dari pendekatan aggregate demand, kontribusi terbesar di kuartal ketiga 2019 masih berasal pada kontribusi konsumsi masyarakat sebesar 53,66 persen, diikuti konsumsi pemerintah 7 persen, Pembentukan Modal Tetap Bruto 32,56 persen, ekspor 21,20 persen, dan impor 18,40 persen,” ujar Carunia.
Ia menjelaskan, momentum pertumbuhan ekonomi ini cenderung tetap mengalami perlambatan akibat tekanan perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok dan melambatnya pertumbuhan dari negara mitra dagang dan investasi Indonesia.
“Namun, untuk percepatan pertumbuhan diperlukan transformasi ekonomi. Salah satunya dapat dilihat dari sisi konsumsi yang mengalami fluktuasi peningkatan cukup signifikan,” terang Carunia.
Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi LIPI, Maxensius Tri Sambodo, menerangkan kondisi global akan menghantui dinamika ekonomi domestik di 2020.
“Faktor internal yang jauh lebih dominan di dalam menjelaskan mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak setinggi yang diharapkan,” ujarnya.
Profesor Riset Pusat Penelitian Ekonomi LIPI Syarif Hidayat mengatakan, untuk memastikan konsep maupun implementasi program akselerasi transformasi ekonomi, maka diperlukan adanya tata kelola yang baik dan tepat dan orientasi reformasi kebijakan pemerintah harus lebih menekankan pada penguatan state capacity dengan tetap tidak meninggalkan ikhtiar reformasi kelembagaan.
“Dua program ini di usulkan agar tata kelola dan akselerasi transformasi ekonomi tercapai,” ujar Syarif. **
Reporter | : | |
Editor | : |
- PT Naffar Perdana Wisata Ajak Semua Travel Umroh Untuk Kerjasama Raih Keberkahan Memuliakan Tamu Allah
- LippoLand Perkuat Posisi dengan Visi, Misi, dan Logo Baru Sambut Pertumbuhan Industri Properti
- Specta Color Zumba Bersama Liza Natalia di WaterBoom Lippo Cikarang
- BPR Syariah HIK Parahyangan Raih Penghargaan Infobank Sharia Award 2024
- RUPSLB PT Lippo Cikarang Tbk Setujui Rights Issue 3 Miliar Saham untuk Pengembangan Bisnis
- CIMB Niaga Suryacipta Dipimpin Banker Muda Inspiratif Krisfian A. Hutomo
- Kurniasih Dukung Upaya Kemenaker Agar Tidak Ada PHK di Sritex
- Anggota IKAPEKSI INDONESIA Desak Penyelesaian Konflik dan Langkah Hukum terhadap Pelanggar
- LPCK Berkomitmen Menciptakan Lingkungan Asri dan Harmonis
- LPCK Terus Berinovasi Sambut Pertumbuhan Pasar Properti
- IKAPEKSI Gelar Munaslub, Pranyoto Widodo Terpilih Sebagai Ketua DPP Periode 2024-2029
- POJK Merger BPR/S, Ini Kata Ketua Umum DPP Perbarindo Tedy Alamsyah
- Perbarindo DKI Jakarta dan Sekitarnya Gelar Rakerda. Bahas Merger BPR/S
- Peserta Tunggak Iuran, BPJS Kesehatan Cabang Bekasi Dorong Manfaatkan Program Rehab
- Bank Syariah Artha Madani Raih 2 Penghargaan Tata Kelola di GRC Awards 2024
0 Comments