Jum'at, 13/12/2019 13:43 WIB
Berdayakan Ekonomi Pesantren, Jabar Galakkan Program OPOP
BANDUNG, DAKTA.COM - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggalakkan program One Pesantren One Product (OPOP) sebagai upaya membangkitkan ekonomi Pesantren di Jawa Barat.
Sejak pendaftaran secara online dibuka awal Maret 2019, lebih dari seribu pesantren di Jawa Barat mendaftarkan untuk mengikuti program OPOP ini karena mampu mengembangkan kewirausahaan mereka.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jawa Barat, Kusmana Hartadji mengatakan, program ini bertujuan untuk memberdayakan ekonomi pesantren di Jawa Barat agar bisa mandiri dalam menjalankan perekonomiannya.
"Selama ini banyak pesantren yang hanya mengandalkan donatur atau sedekah, tetapi melalui program ini mereka bisa berkembang dengan operasionalnya sehari-hari," ucapnya dalam talkshow, Kamis (12/12).
Ia menyampaikan, program OPOP ini antara lain meliputi pememberian pelatihan bisnis berbasis daring, mengadakan aktivitas magang, pelatihan cara mengelola uang, dan pendampingan produksi pemasaran.
"Pesantren yang mengikuti program ini, akan diedukasi dan mendapat pendampingan, sehingga menghasilkan produk bernilai tinggi yang bisa dipasarkan," katanya.
Sementara itu dalam waktu dekat ini pada Sabtu, 14 Desember 2019, Pemprov Jabar akan menyelenggarakan event Gelar Produk OPOP di Pelataran Gedung Sate, Bandung. Dimana ribuan produk karya pondok pesantren di Jawa Barat akan dipamerkan di sana, berupa fashion, kuliner, dan sebagainya.
Akademisi sekaligus Dosen Universitas Padjajaran Bandung, Diana Sari mengaku sangat mendukung program OPOP yang dicetuskan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ini karena mampu mengasah skill dan jiwa kewirausahaan santri.
"Karena dengan program ini santri jadi memiliki jiwa kewirausahaan sehingga muncul mindset kreatif dan inovasi dalam melihat peluang yang bisa dikembangkan," tuturnya.
Selain itu, jika pesantren sudah memiliki produk yang memiliki harga jual maka biaya operasional pesantren di Jawa Barat pun akan terbantu dan kualitas pesantren menjadi meningkat. **
Editor | : | |
Sumber | : | Radio Dakta |
- KONSEP GURU MENURUT MOHAMMAD NATSIR
- Baitul Maqdis Institute Sampaikan 11 Resolusi Palestina dan Dunia Islam kepada Wakil Menlu RI, Anis Matta
- Empat Alasan Mengapa UU Pengelolaan Zakat Rugikan LAZ
- IDEAS: Dana BOS Tak Cukup Angkat Kesejahteraan Guru Honorer
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)
- UMKM Pertanian-Perikanan yang Utangnya Dihapus
- Kebijakan Dan “Potensi Keuntungan”, Sepatutnya Tidak Digunakan Dalam Tindak Pidana Kerugian Keuangan Negara
- INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI HARUS BERLANJUT DENGAN PEMBENAHAN
- Nama Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran
- Kampus Tak Berizin, Gelar HC Raffi Ahmad dari UIPM Terancam Tak Diakui
- Tak Skorsing Israel, MUI Sebut FIFA Berpihak kepada Genosida
- Intip Yuk Gaji Fantastis Anggota DPR RI
- Beredar “Tuyul”, “Tuak”, “Beer”, “Wine” Dapat Sertifikat Halal, MUI: Menyalahi Fatwa, Kami Tidak Bertanggung Jawab
- Kenapa Harga Beras Mahal ??? Ini Kata Presiden Jokowi
- Promo Alfamidi September 2024
0 Comments