Selasa, 10/12/2019 12:06 WIB
Tiket Pesawat Naik, Kemenhub Diminta Intropeksi
JAKARTA, DAKTA.COM - Belum lama ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan maskapai akan menjual harga tiket pesawat hingga 30 persen lebih murah. Praktisi sekaligus pemerhati masalah transportasi logistik, Bambang Haryo Soekartono mengatakan seharusnya Kemenub harus introspeksi diri mengapa tarif pesawat mahal, bukan menyalahkan maskapai.
Bambang menegaskan Kemenhub tidak boleh menekan maskapai penerbangan untuk menurunkan tarif pesawat tanpa didasarkan pada analisa yang benar.
“Apabila pemerintah memaksakan tarif pesawat turun sehingga maskapai menjadi rugi, berarti masyarakat dibiarkan menggunakan maskapai yang tidak sehat sehingga membahayakan keselamatan,” kata Bambang, Selasa (10/12).
Hal tersebut sebagai tanggapan Bambang mengenai Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang menyebutkan tarif pesawat akan turun 30 persen pada Senin-Kamis setiap pekannya hingga Februari 2020. Bahkan Kemenhub sudah mendapatkan komitmen tersebut dari Garuda Indonesia dan diyakini bakal diikuti maskapai lainnya.
Sebagai penyedia sarana transportasi, kata Bambang, maskapai penerbangan bertanggung jawab terhadap keselamatan nyawa dan barang publik yang diangkutnya.
“Sehingga harus mendapatkan tarif yang cukup dan transparan,” ujar Bambang.
Untuk itu, seharusnya Kemenhub lebih baik introspeksi terkait mahalnya harga tiket pesawat. Bahkan, lanjut Bambang, maskapai sekelas Garuda Indonesia pernah mencatat kerugian hingga Rp3 trilun pada 2017 dan Rp1,6 trilun pada 2018.
Padahal, kala itu menurut Bambang tarif pesawat relatif tinggi sehingga seharusnya tidak berdampak kerugian kepada maskapai.
“Kita tidak ingin kerugian ini terulang dan tambah besar,” tutur Bambang.
Sebelumnya, setelah dipastikan tiket pesawat akan dijual leih murah 30 persen, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana B Pramesti mengharapkan empati maskapai kepada masyarakat. Khususnya, kata Polana, terkait harga tiket pesawat pada masa libur Natal dan Tahun Baru 2019/2020.
“Kami mengimbau kepada para seluruh operator dalam momen perayaan Natal 2019 dan menyambut Tahun Baru 2020, dapat berempati dengan menyediakan harga tiket yang terjangkau bagi masyarakat,” kata Polana di Gedung Kemenhub, Senin (9/12).
Polana menegaskan hal tersebut seharusnya dapat dilakukan karena PT Pertamina (Persero) sudah berkomitmen menjual harga avtur lebih murah di beberapa bandara. Dia berharap komitmen tersebut juga berdampak terhadap penurunan harga tiket pesawat. **
Editor | : | |
Sumber | : | Republika |
- PT Naffar Perdana Wisata Ajak Semua Travel Umroh Untuk Kerjasama Raih Keberkahan Memuliakan Tamu Allah
- LippoLand Perkuat Posisi dengan Visi, Misi, dan Logo Baru Sambut Pertumbuhan Industri Properti
- Specta Color Zumba Bersama Liza Natalia di WaterBoom Lippo Cikarang
- BPR Syariah HIK Parahyangan Raih Penghargaan Infobank Sharia Award 2024
- RUPSLB PT Lippo Cikarang Tbk Setujui Rights Issue 3 Miliar Saham untuk Pengembangan Bisnis
- CIMB Niaga Suryacipta Dipimpin Banker Muda Inspiratif Krisfian A. Hutomo
- Kurniasih Dukung Upaya Kemenaker Agar Tidak Ada PHK di Sritex
- Anggota IKAPEKSI INDONESIA Desak Penyelesaian Konflik dan Langkah Hukum terhadap Pelanggar
- LPCK Berkomitmen Menciptakan Lingkungan Asri dan Harmonis
- LPCK Terus Berinovasi Sambut Pertumbuhan Pasar Properti
- IKAPEKSI Gelar Munaslub, Pranyoto Widodo Terpilih Sebagai Ketua DPP Periode 2024-2029
- POJK Merger BPR/S, Ini Kata Ketua Umum DPP Perbarindo Tedy Alamsyah
- Perbarindo DKI Jakarta dan Sekitarnya Gelar Rakerda. Bahas Merger BPR/S
- Peserta Tunggak Iuran, BPJS Kesehatan Cabang Bekasi Dorong Manfaatkan Program Rehab
- Bank Syariah Artha Madani Raih 2 Penghargaan Tata Kelola di GRC Awards 2024
0 Comments