Jum'at, 06/12/2019 08:39 WIB
4000 Homoseksual di Kabupaten Bekasi, KPAD: Itu Hoaks
CIKARANG, DAKTA.COM - Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Kabupaten Bekasi mempertanyakan sumber data yang dikeluarkan oleh Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Bekasi Muhammad Rojak terkait jumlah homoseksual.
Sebelumnya, Komisioner KPAD Kabupaten Bekasi, Muhamad Rojak menyebut jumlah pelaku penyimpangan homoseksual di Kabupaten Bekasi berjumlah 4000 orang.
Data itu didapatnya, dari kepolisian Karawang yang pernah mengungkap komunitas gay atau homoseksual.
Ketua Pengelola Program KPAD Kabupaten Bekasi, Ade Bawono mempertanyakan kapasitas dari Muhamad Rojak mengeluarkan data homoseksual, apalagi data yang dimiliki Dinkes dan KPAD tidak sampai sebanyak itu.
Ia menilai apa yang dikatakan Rojak sangat membuat resah masyarakat dan cenderung hoaks.
"Untuk datanya, berdasarkan pemetaan di tahun 2018 angka homoseksual yang ada di Kabupaten Bekasi diestimasikan sebanyak 954 orang, bahkan yang muncul ke permukaan hanya berkisar 454 orang," jelasnya di Cikarang, Kamis (6/12).
Ia menyebut, Klinik Pelangi di RSUD Kabupaten Bekasi yang dikatakan Rojak sebagai tempat terapi homoseksual hal itu tidak benar. Sebenarnya, tempat itu digunakan sebagai tempat berobat penderita HIV/Aids.
"Sebagai anggota lembaga perlindungan anak, Rojak semestinya lebih fokus pada gugus tugasnya dalam melindungi anak-anak agar tidak menjadi korban kekerasan, tidak terpapar radikalisme, terorisme, serta mencegah terhindar dari penyakit HIV/Aids," tegasnya.
Sementara terkait informasi banyaknya suami terkena HIV/Aids karena seks menyimpang dan menjadi homoseksual yang menularkan istrinya, Ade menyebut belum memiliki data secara penuh, tetapi ada 1 hingga 2 kasus di wilayahnya terjadi seperti itu.
"Tetapi yang terpenting, kasus homoseksual bukan menjadi satu-satunya penyebab penularan penyakit aids, heterokseksual juga berpotensi menularkan penyakit, karena melakukan hubungan seks beresiko dengan pekerja seks komersial (PSK)," sebutnya.
Selain itu, pencandu narkoba dengan menggunakan jarum suntik juga berpotensi tertular penyakit yang menyerang jaringan kekebalan tubuh tersebut. **
Reporter | : | Ardi Mahardika |
Editor | : |
- FajarPaper Sukseskan Panen Lele, Dukung Kemandirian Ekonomi Warga Binaan
- Di Akhir Tahun 2024, BBWM Serahkan Rumah Layak Huni untuk Mak Sarmah
- BBWM Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Rob di Utara Bekasi
- Media Gathering Pemkab Bekasi di Garut: Sinergi dan Kolaborasi untuk Pembangunan
- FajarPaper Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Ekonomi Sirkular di Kabupaten Bekasi
- Peringati Hari Pahlawan, LAZ Al-Kahfi Peduli Berikan Bantuan kepada Veteran dan Penghafal Al-Qur'an
- NikahXpress Akan Hadir di Pollux Mall Cikarang, Tawarkan Pernikahan Sah dan Instan
- Kolaborasi Pemkab Bekasi dan Lippo Cikarang (LPCK) Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Lingkungan
- PT Bina Bangun Wibawa Mukti Resmikan Fasilitas Generator Oksigen Medis di Babelan
- Lippo Cikarang Cosmopolis Resmikan Masjid Kedua, Wujudkan Komitmen Penyediaan Fasilitas Ibadah untuk Masyarakat
- Korean Cultural Association Cikarang Diresmikan di Distrik 1 Cikarang
- EdgeConnex Perluas Pusat Data di Lippo Cikarang Cosmopolis, Dukung Kebutuhan Cloud dan AI bagi Ekonomi Digital Indonesia
- FajarPaper Dukung Kebersihan Lingkungan Cikarang Barat dengan Bantuan Tempat Sampah dan Giat Bersih Kali
- Hariyanto Arbi Buka Gerai Kedua Flypower di Pollux Mall Cikarang
- Munaslub I IKAPEKSI Momentum Pembenahan Organisasi yang Lebih Solid
0 Comments