Nasional / Politik dan Pemerintahan /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 04/08/2015 09:46 WIB
Muktamar NU ke 33 di Jombang

KH. Ma'ruf Amin: Meski Molor, Hasil Sidang Komisi Masih Relevan

KH Maruf Amin
KH Maruf Amin

JOMBANG_DAKTACOM: Mustasyar (penasehat)Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) KH Ma'ruf Amin, menjamin tak mengurangi hasil kajian, meski sidang komisi komisi membahas berbagai persoalan kekinian molor. Waktu sidang akan dipadatkan.

Hal itu Ia sampaikan  saat ditemui di arena Muktamar di pesantren Tambak Beras Jombang Jawa Timur pagi ini.

Menurutnya sidang  Komisi - komisi yang berlangsung sejak sore dan hari ini  sebenarnya hanya berbentuk konfirmasi sedangkan  jawaban sudah di siapkan oleh tim ahli ( Panitia ) ,dan jawaban tersebut di sidangkan di depan muktamirin untuk disetujui atau tidak berdasar rumusan yang sudah ada.


KH Ma'ruf Amin  mengakui minimnya waktu pembahasan akibat molornya sidang pleno tatib dua hari lalu ,berimbas kajian komisi kurang maksimal. Namun, karena rumusanya sudah ada dan dilakukan pembahasan oleh ahlinya maka hasilnya maksimal.


Sementara terkait kericuhan dalam Muktamar terutama terkait tatib yang mewacanakan pemilihan menggunakan metode Ahwa pihaknya sangat menyesalkan. Meskipun  KH Ma'ruf Amin memaklumi insiden yang terjadi pada  Muktamar. Hal itu  katanya menjadi ciri NU yang begitu demokratis.

"Ya kita maklum saja, ketika proses-proses itu di NU sangat demokratis, beda dengan Muhammadiyah yang dari awal sudah teranalisis, di NU sangat dinamis, kadang auto kontrol ya," ujarnya

Kericuhan yang terjadi saat sidang pleno I tentang Tata Tertib Muktamar itu memang dinilai beragam oleh berbagai kalangan. Namun bagi Kiai Ma'ruf hal itu merupakan tindakan yang wajar.

Seperti ulama NU lainya  Kiai Ma'ruf menyayangkan tindakan salah satu muktamirin asal Kepulauan Riau yang berani mengungkapkan kata yang kurang pantas kepada para kiai yang memimpin sidang dan itu dianggap dinamika yang berlebihan.

"Saya pikir itu seharusnya tidak terjadi ya, tapi kadang satu dinamika kadang berlebihan, ya kita sayangkan, kita harap apa yang terjadi itu hanya di awal," tandasnya.

Reporter : Warso Sunaryo
Editor :
- Dilihat 2122 Kali
Berita Terkait

0 Comments