Jum'at, 01/11/2019 13:44 WIB
Memakan Korban, KBRI KL Perlu Evaluasi Antrean Perpanjangan Paspor
JAKARTA, DAKTA.BOM - Kejadian meninggalnya salah seorang pekerja migran saat mengantri perpanjangan paspor di Kedutaan Besar RI (KBRI) Kuala Lumpur pada Kamis malam (31/10) cukup memprihatinkan. Korban meninggal bernama Tamam asal Bawean, Jawa Tengah yang disebutkan memiliki riwayat penyakit jantung meninggal dunia saat mengantri perpanjangan paspor.
Anggota Komisi I DPR-RI, Christina Aryani menyatakan kejadian ini harus menjadi momentum evaluasi bagi pihak KBRI Kuala Lumpur termasuk tentunya Kementerian Luar Negeri di Jakarta.
"Mengapa proses pengantrean memakan waktu sangat lama? Jika ternyata layanan pengambilan nomor urut paspor bisa dilakukan secara online, nyatanya para pekerja migran tetap memilih mengantre, ini bisa saja karena ketidaktahuan dan itu artinya kurangnya sosialisasi dari KBRI terkait mekanisme pengurusan dokumen," jelasnya dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (1/11).
Ia menekanka, KBRI dan stakeholders lainnya harus memastikan sistem ke depan dibuat lebih mudah dan lebih cepat mengingat kondisi para pekerja migran Indonesia yang datang dari berbagai titik di Kuala Lumpur dan sekitarnya, yang tentunya membutuhkan biaya transportasi, termasuk potensi kehilangan upah karena izin tidak bekerja.
"KBRI juga perlu mengantisipasi trend peningkatan antrean dan tidak sekedar reaktif sehingga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi," ujarnya. **
Reporter | : | Ardi Mahardika |
Editor | : |
- BP Haji: Sesuai Perintah Presiden, Sudah ada 7 Penyidik KPK yang dilantik menjadi Eselon 2 dan 1 orang lagi akan menjadi Eselon 1 di BPH
- Saudi Berencana Batasi Usia Jemaah Haji Lansia di Atas 90 Tahun pada 2025
- Kritik OCCRP, Pakar Hukum: Nominasikan Tokoh Korup Tanpa Bukti adalah Fitnah
- 5 Profil Finalis Tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024 Versi OCCRP, Jokowi Salah Satunya
- Akal Bulus BI, CSR Dialirkan ke Individu Lewat Yayasan, Ada Peran Heri Gunawan dan Satori?
- Promo Libur Akhir Tahun Alfamidi
- 85 PERSEN PROFESIONAL INGIN REFLEKSI DIRI YANG LEBIH INTERAKTIF
- ARM HA-IPB DISTRIBUSI 210 PAKET BANTUAN TAHAP 2 KE CILOPANG DAN PANGIMPUNAN, SUKABUMI
- Kenaikan Tarif PPN Menjadi 12 Persen Berpotensi Perparah Kesenjangan Ekonomi
- KPK Sita Dokumen & Bukti Elektronik Terkait CSR Bank Indonesia
- Kemana Ridwan Kamil Usai Kalah di Jakarta?
- RIDO Batal Gugat Hasil Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi
- Tinggalkan Anies, Suara PKS Makin Jeblok
- PEMERINTAH MASIH MENGABAIKAN ANGKUTAN JALAN PERINTIS
- Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo
0 Comments