Rabu, 30/10/2019 10:18 WIB
Perlunya Antisipasi Bencana Angin Kencang
PURWOKERTO, DAKTA.COM - Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Dr. Endang Hilmi mengingatkan pentingnya melakukan antisipasi bencana angin kencang sebagai salah satu upaya mengurangi risiko yang ditimbulkan.
"Antisipasi sangat perlu untuk dilakukan, terlebih lagi menjelang perubahan iklim seperti dari musim kemarau menuju musim hujan karena dikhawatirkan berpotensi terjadinya angin kencang," katanya di Purwokerto, Rabu (30/10).
Endang Hilmi yang pernah menjabat Kepala Pusat mitigasi bencana LPPM Unsoed tersebut mengatakan banyak upaya yang dapat dilakukan untuk mitigasi bencana angin kencang, misalkan pemeliharaan pohon pelindung jalan secara berkala.
"Pemeliharaan pohon pelindung jalan, atau jalur hijau jalan perlu dilakukan, utamanya adalah pemotongan dahan secara periodik," katanya.
Selain itu, kata dia, perlu melakukan kegiatan peremajaan tanaman hijau jalan secara rutin.
"Sebaiknya pohon-pohon yang sudah melewati daur produktif pohon segera diganti dan diremajakan," katanya.
Selain itu, kata dia, kegiatan pemeliharaan baliho juga harus dilakukan terutama yang sudah berkarat.
"Yang perlu dilakukan adalah memastikan kekuatan atap rumah ketika memasuki musim hujan. Untuk rumah tinggal, saya sarankan melakukan cek kekuatan atap rumah. Tidak perlu bagus tapi harus kokoh," katanya.
Ketua divisi pengabdian masyarakat, Forum Perguruan Tinggi untuk Pengurangan Risiko Bencana tersebut juga mengatakan masyarakat perlu membudayakan parkir kendaraan pada lokasi yang aman.
"Jangan parkir kendaraan di bawah pohon atau baliho yang rawan tumbang," katanya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan masih adanya potensi angin kencang di Jawa Tengah termasuk Kabupaten Banjarnegara.
Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhi mengatakan warga masih perlu mewaspadai potensi angin kencang di Jawa Tengah termasuk di wilayah Banjarnegara khususnya wilayah dataran tinggi.
Berdasarkan analisis BMKG, kejadian angin kencang secara umum disebabkan masih adanya pengaruh monsun Australia hingga saat ini.
"Selain itu ada massa udara dari arah timur – tenggara yang mengalir kuat melewati wilayah Jawa Tengah, imbasnya adalah wilayah Jateng Bagian Selatan hingga Jawa Tengah bagian Tengah mengalami angin yang kencang," katanya.
Dia menambahkan, faktor adanya lereng hingga puncak pegunungan Dieng, Gunung Sumbing, Gunung Sindoro, Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Ungaran, Gunung Slamet sangat berpengaruh terhadap kecepatan angin. **
Editor | : | |
Sumber | : | Antara |
- BP Haji: Sesuai Perintah Presiden, Sudah ada 7 Penyidik KPK yang dilantik menjadi Eselon 2 dan 1 orang lagi akan menjadi Eselon 1 di BPH
- Saudi Berencana Batasi Usia Jemaah Haji Lansia di Atas 90 Tahun pada 2025
- Kritik OCCRP, Pakar Hukum: Nominasikan Tokoh Korup Tanpa Bukti adalah Fitnah
- 5 Profil Finalis Tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024 Versi OCCRP, Jokowi Salah Satunya
- Akal Bulus BI, CSR Dialirkan ke Individu Lewat Yayasan, Ada Peran Heri Gunawan dan Satori?
- Promo Libur Akhir Tahun Alfamidi
- 85 PERSEN PROFESIONAL INGIN REFLEKSI DIRI YANG LEBIH INTERAKTIF
- ARM HA-IPB DISTRIBUSI 210 PAKET BANTUAN TAHAP 2 KE CILOPANG DAN PANGIMPUNAN, SUKABUMI
- Kenaikan Tarif PPN Menjadi 12 Persen Berpotensi Perparah Kesenjangan Ekonomi
- KPK Sita Dokumen & Bukti Elektronik Terkait CSR Bank Indonesia
- Kemana Ridwan Kamil Usai Kalah di Jakarta?
- RIDO Batal Gugat Hasil Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi
- Tinggalkan Anies, Suara PKS Makin Jeblok
- PEMERINTAH MASIH MENGABAIKAN ANGKUTAN JALAN PERINTIS
- Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo
0 Comments