Selasa, 22/10/2019 07:30 WIB
Hari Santri Nasional, FPKS Gelar FGD Bersama Pimpinan Pondok Pesantren
JAKARTA, DAKTA.COM - Memperingati Hari Santri Nasional (HSN) pada tanggal 22 Oktober 2019, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) menyelenggarakan focus group discussion (FGD) atau diskusi terbatas dengan beberapa pimpinan pondok pesantren. Acara akan dilaksanakan di ruang rapat pleno FPKS, Gedung Nusantara I, lantai 3, Komplek DPR-RI Senayan Jakarta.
Diskusi bertema “Peran Santri dalam Menjaga Kedaulatan NKRI” menghadirkan Rektor Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum (UNIPDU) Jombang, Jawa Timur, Prof. Dr. KH. Ahmad Zahro, MA. (al hafidz), Pimpinan Pondok Pesantren Modern Gontor Ponorogo, Jawa Timur, Dr. KH. Ahmad Hidayatulloh, MA., Pembina Majelis Pesantren dan Ma’had Dakwah Indonesia (MAPADI), Dr. KH. Ahzami Samiun Jazuli, MA., Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Kamaruddin Amin, MA. PhD dan Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah (LP2M) Dr. Masykuri, M.Ed.
Wakil Ketua FPKS, Mulyanto menjelaskan acara ini diselenggarakan dengan tujuan untuk mendapatkan masukan-masukan dari berbagai sudut pandang terhadap upaya peningkatan peran santri dan fungsi pondok pesantren di berbagai kehidupan berbangsa dan bernegara.
Saat ini, kata Mulyanto, merupakan saat yang tepat untuk mendorong santri menjadi aktor penting dalam proses pembangunan bangsa ke depan. Kompetensi para santri dinilai sangat beragam dan tidak kalah dengan lulusan lembaga pendidikan lain. Untuk itu diperlukan rencana terpadu untuk mengawal proses transformasi peran ini agar lebih efektif dan terukur.
“Santri-santri yang ada saat ini bisa jadi modal dasar yang sangat strategis dalam upaya peningkatan daya saing bangsa Indonesia. Bangsa ini sangat membutuhkan sumber daya manusia yang cerdas secara keilmuan dan baik secara spiritual. Kalau menurut istilah almarhum Pak Habibie, manusia yang berotak Jerman tapi berhati Makkah,” tegas Mulyanto dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (22/10).
Mulyanto yang merupakan doktor nuklir lulusan Jepang ini mengingatkan para santri akan pentingnya meningkatkan kemampuan literasi digital. Hal ini diperlukan untuk dapat memahami perubahan zaman dengan baik. Mengingat saat ini hampir setiap kegiatan manusia terkait dengan teknologi digital.
“Santri harus paham dengan perkembangan zaman sehingga bisa melihat tantangan dan peluang perubahan ini secara tepat,” imbuh Mulyanto.
Ke depan nanti, kata Mulyanto, tantangan yang dihadapi para santri akan lebih kompleks. Mereka akan berhadapan dengan beragam pemikiran yang berkembang melalui media-media digital. Itu sebabnya sebagai pengemban dakwah mereka harus dibekali kemampuan pemanfaatan teknologi digital sejak sekarang. Hal ini dapat dilakukan dengan penguatan kurikulum pesantren yang terbuka dengan ilmu pengetahuan berbasis teknologi.
“Alhadulillah sekarang kita punya Undang-Undang (UU) Pesantren. PKS bersama elemen umat lainnya telah berhasil memperjuangkan disahkannya UU Pesantren sebagai dasar hukum sekaligus wujud nyata kepedulian Negara terhadap pengembangan lembaga pendidikan berbasis pesantren. Semoga Presiden Jokowi segera menandatangani UU Pesantren tersebut sebagai hadiah yang manis bagi para santri,” tegas Mulyanto. **
Reporter | : | |
Editor | : |
- BP Haji: Sesuai Perintah Presiden, Sudah ada 7 Penyidik KPK yang dilantik menjadi Eselon 2 dan 1 orang lagi akan menjadi Eselon 1 di BPH
- Saudi Berencana Batasi Usia Jemaah Haji Lansia di Atas 90 Tahun pada 2025
- Kritik OCCRP, Pakar Hukum: Nominasikan Tokoh Korup Tanpa Bukti adalah Fitnah
- 5 Profil Finalis Tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024 Versi OCCRP, Jokowi Salah Satunya
- Akal Bulus BI, CSR Dialirkan ke Individu Lewat Yayasan, Ada Peran Heri Gunawan dan Satori?
- Promo Libur Akhir Tahun Alfamidi
- 85 PERSEN PROFESIONAL INGIN REFLEKSI DIRI YANG LEBIH INTERAKTIF
- ARM HA-IPB DISTRIBUSI 210 PAKET BANTUAN TAHAP 2 KE CILOPANG DAN PANGIMPUNAN, SUKABUMI
- Kenaikan Tarif PPN Menjadi 12 Persen Berpotensi Perparah Kesenjangan Ekonomi
- KPK Sita Dokumen & Bukti Elektronik Terkait CSR Bank Indonesia
- Kemana Ridwan Kamil Usai Kalah di Jakarta?
- RIDO Batal Gugat Hasil Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi
- Tinggalkan Anies, Suara PKS Makin Jeblok
- PEMERINTAH MASIH MENGABAIKAN ANGKUTAN JALAN PERINTIS
- Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo
0 Comments