Rabu, 16/10/2019 07:23 WIB
Aksi Bersama Penanganan Sampah Bambu di Sungai Cikeas
BEKASI, DAKTA.COM - Sedikitnya 150 petugas dari berbagai instansi di Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor, Selasa (15/10/2019) kemarin bergerak bersama membersihkan timbulan sampah bambu yang kembali menggunung di Bendung Koja, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi.
Gerakan bersih-bersih yang kebetulan bertepatan dengan peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) ini dilakukan karena timbulan sampah telah menyumbat aliran sungai Cikeas yang membentang antara Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi.
Volume sampah mencapai 1280 m³, hampir menutup seluruh badan sungai, sebagaimana dilaporkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi.
"Kali ini gerakan pembersihan sampah melibatkan banyak unsur terkait, dan dilakukan sepanjang satu pekan ke depan," ujar Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C), Puarman dalam keterangnya yang diterima, Rabu (16/10).
Gerakan bersih-bersih ini diinisiasi oleh KP2C, dan disambut positif sejumlah instansi terkait. Selain mengerahkan puluhan petugas, mereka juga menerjunkan beberapa alat pendukung berskala kecil dan menengah. Maklum, alat berat tidak bisa masuk hingga ke bibir sungai karena sarana jalan tidak mendukung.
Instasi yang terlibat dalam gerakan bersih-bersih sungai ini adalah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi yang menerjunkan "Pasukan Katak" dan UPTD terkait, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane, Perum Jasa Tirta (PJT) II, DLH Provinsi Jabar, DLH Kabupaten Bogor, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Bekasi. Kemudian, didukung pihak kecamatan, Koramil dan Polsek Jatiasih serta elemen masyarakat lainnya.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi juga berkesempatan meninjau dan memberikan arahan penanganan sampah bambu yang terjadi sudah sembilan kali setahun terakhir.
"Bambu yang menutupi aliran sungai menjadi salah satu penyebab lima perumahan, dua di Kabupaten Bogor dan tiga di Kota Bekasi, di aliran sungai Cikeas banjir saat hujan deras mengguyur hulu sungai," tutur Puarman.
Agar sungai Cikeas dan Cileungsi tertangani dengan baik, KP2C berkomitmen tak akan berhenti dalam mengawasi dan mendengungkan kondisi sungai dari pencemaran. Baik sampah bambu di sungai Cikeas maupun limbah bahan berbahaya beracun (B3) di sungai Cileungsi. **
Reporter | : | |
Editor | : |
- Hari Karantina ke-147, Barantin Terus Tingkatkan Perlindungan Keanekaragaman Hayati
- Aksi Tanam Sejuta Pohon Penyuluh Agama Kemenag Kabupaten Bekasi
- Petualangan Menegangkan: Menaklukkan Track Terjal Menuju Curug
- Inovasi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi; Pemanfaatan Ulang Sampah (Puasa) dengan Pembangunan Sorting Centre Dan Eco System Advance Recycling (So CESAR)
- Produsen Kemasan Daur Ulang FajarPaper Ikut Serta Dalam Festival Peduli Sampah Nasional 2023
- HUT BSIP, Plt. Wali Kota Bekasi Gelorakan Semangat Menjaga Lingkungan Sehat
- Program Ketahanan Pangan Mengorbankan Lingkungan dan Petani
- Ridwan Kamil Akan Bangun Jalur Khusus Truk Tambang Akhir Tahun Ini
- Kendalikan Pencemaran Udara, DKI Gandeng Tangsel dan Bekasi untuk Uji Emisi
- Mikroplastik di Muara Sungai Menuju Teluk Jakarta Alami Peningkatan Semasa Pandemi
- Waspada, Cuaca Panas Ekstrem Bisa Sebabkan Risiko Kesehatan yang Cukup Mengkhawatirkan
- PP Pelindungan ABK Diterbitkan, ABK Penggugat Presiden: “Perjuangan Belum Berakhir!”
- Greenpeace Kritik Pemerintah Bungkam soal Kualitas Udara DKI Terburuk
- Keindahan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
- Warga Keluhkan Ada Polusi Udara, Kepala KSOP Marunda: Udara Tercemar Bukan dari Pelabuhan
0 Comments