Selasa, 15/10/2019 11:27 WIB
Korban Meninggal Akibat Topan Hagibis di Jepang Jadi 58 Orang
KORIYAMA, DAKTA.COM - Korban jiwa akibat Topan Hagibis paling kuat yang menerjang Jepang selama beberapa dasawarsa naik jadi 58 orang pada Selasa (15/10), saat petugas pertolongan menerobos lumpur dan puing dalam pencarian suram untuk menemukan orang yang hilang.
Dilansir dari embaga penyiaran nasional NHK, ribuan rumah belum memperoleh listrik dan air. Lima-belas orang masih belum ditemukan setelah Topan Hagibis menerjang Jepang Timur dan Tengah. Lebih dari 200 orang cedera akibat Topan Hagibis, yang namanya berarti "cepat" dalam Bahasa Tagalog.
Sedangkan dikutip Reuters, Selasa (15/10), dari sebanyak 138.000 rumah tak memperoleh air, sementara 24.000 tanpa listrik, jauh di bawah ratusan ribu yang mulanya tak mendapat pasokan listrik. Tapi kondisi tersebut tetap menimbulkan keprihatinan di daerah utara, tempat temperatur turun.
Jumlah korban jiwa paling banyak di Prefektur Fukushima di sebelah utara Tokyo, tempat tanggul jebol di sedikitnya 14 tempat di sepanjang Sungai Abukuma, yang berliku-liku melalui sejumlah kota besar di prefektur yang kebanyakan penghasil produk pertanian.
Sedikitnya 18 orang tewas di Fukushima, termasuk seorang ibu dan anaknya yang terjebak di air banjir. Putra perempuan itu, yang juga bersama dia di tengah banjir, masih belum ditemukan.
"Beberapa penyintas menggambarkan bagaimana air naik dengan cepat sampai setinggi dada dalam waktu satu jam dan terutama pada malam hari, sehingga membuat sulit warga untuk menyelamatkan diri ke dataran yang lebih tinggi. Banyak orang yang tewas di Fukushima adalah orang yang berusia lanjut," demikain dilansir dari NHK.
"Saya tak bisa percaya, air datang sangat cepat," kata seorang pria di Fukushima kepada NHK.
Perdana Menteri Shinzo Abe memperingatkan dampak ekonomi bisa berkepanjangan. **
Editor | : | |
Sumber | : | Antara |
- Gelar Seminar Internasional Fiqh Ta’ayush, WADAH Malaysia Promosikan Hidup Berdampingan di Komuniti ASEAN
- Kondisi Terkini Gaza Utara, MER-C: Bangunan Sekolah Dibakar
- Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARIBP) Mendesak Bantuan Militer untuk Palestina
- Bayi Palestina Lahir Selamat dari Rahim Ibu yang Tewas Dibunuh Israel
- Ekonomi Israel Makin Babak Belur
- Rusia Mengingatkan Turki Agar tak Berilusi Jadi Anggota Uni Eropa
- Filipina Evakuasi Ribuan Warga Saat Topan Mawar Semakin Mendekat
- Korsel Berhasil Luncurkan Satelit Komersial Pertama Kali
- China Minta Bantuan Selamatkan 39 Awak Kapal Tenggelam, 17-nya WNI
- China Ingatkan Jepang Terkait Tanggung Jawab Limbah Nuklir Fukushima
- Madinah Siapkan Diri Sambut Jamaah Haji 2023
- Yordania Tuan Rumah Pembahasan Nasib Suriah di Liga Arab
- WHO Masih Mengidentifikasi Asal-Usul Covid-19
- Jepang Cari Dukungan G7 Untuk Pembuangan Air Olahan PLTN Fukushima
- Turki Desak AS Cabut Sanksi di Bidang Industri Pertahanan
0 Comments