Rabu, 09/10/2019 08:29 WIB
Penyintas Korban Rusuh Wamena Asal NTT Kebingungan Tempat Tinggal
JAYAPURA, DAKTA.COM - Sebanyak 126 penyintas korban rusuh Wamena direncanakan akan dipulangkan melalui jalur laut menuju Makassar, Rabu (9/10). Saat ini mereka sendiri masih berada di posko pengungsian Lanud Silas Papare, Jayapura.
Dari total yang dipulangkan menggunakan kapal laut, ada 21 orang penyintas berasal dari provinsi NTT dengan sembilan orang diantaranya wanita dan anak-anak.
Saat dibagikan tiket gratis menggunakan kapal milik PELNI salah satu pengungsi asal NTT bertanya kepada panitia soal kelanjutan dan kepastian perjalanan mereka menuju tempat asal.
Hal tersebut ditanyakan karena para penyintas asal daerah lain sudah mendapat kepastian penanganan dari Pemda tempat asal mereka.
"Kami bertanya lalu bagaimana nasib kami setelah tiba di Makassar, sedangkan di Jayapura sendiri dan Makassar kami tidak memiliki sanak saudara. Dan harta kami semua sudah habis kami tinggal di Wamena," ujar Tarsianus penyintas asal Manggarai Provinsi NTT.
Ketika berdiskusi dengan relawan Wahana Muda Indonesia (WMI) yang membantu uang saku mereka selama perjalanan nanti, para penyintas asal NTT menyatakan bahwa mereka adalah korban yang tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.
Mereka hanya tahu, aksi demo massa di Wamena pada 23 September lalu, tiba-tiba menjadi kerusuhan bernuansa rasial yang menyebabkan mereka harus angkat kaki dari tanah yang sudah mereka tempati bertahun-tahun.
Dalam kondisi seperti ini, WMI Care sebagai sebuah organisasi kemanusiaan akan membantu dan mendampingi proses kepulangan para penyintas baik dengan program advokasi dan psikososial.
Program advokasi yang dilakukan WMI mendampingi para penyintas untuk dapat terhubung dengan paguyuban sesama perantau dari tempat asal yang sama dan menginformasikan keberadaan mereka pada pihak terkait khusunya Pemda lokasi asal mereka.
"Kami berharap pihak pemda NTT bisa segera menghubungi perwakilan penyintas atau dapat menghubungi pihak WMI untuk mendapatkan kontak ketua rombongan penyintas asal NTT," ujar aktivis kemanusiaan WMI Care, Ewing Rachman pada Rabu (9/10/2019) pagi ini. **
Editor | : | |
Sumber | : | Rilis WMI |
- BP Haji: Sesuai Perintah Presiden, Sudah ada 7 Penyidik KPK yang dilantik menjadi Eselon 2 dan 1 orang lagi akan menjadi Eselon 1 di BPH
- Saudi Berencana Batasi Usia Jemaah Haji Lansia di Atas 90 Tahun pada 2025
- Kritik OCCRP, Pakar Hukum: Nominasikan Tokoh Korup Tanpa Bukti adalah Fitnah
- 5 Profil Finalis Tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024 Versi OCCRP, Jokowi Salah Satunya
- Akal Bulus BI, CSR Dialirkan ke Individu Lewat Yayasan, Ada Peran Heri Gunawan dan Satori?
- Promo Libur Akhir Tahun Alfamidi
- 85 PERSEN PROFESIONAL INGIN REFLEKSI DIRI YANG LEBIH INTERAKTIF
- ARM HA-IPB DISTRIBUSI 210 PAKET BANTUAN TAHAP 2 KE CILOPANG DAN PANGIMPUNAN, SUKABUMI
- Kenaikan Tarif PPN Menjadi 12 Persen Berpotensi Perparah Kesenjangan Ekonomi
- KPK Sita Dokumen & Bukti Elektronik Terkait CSR Bank Indonesia
- Kemana Ridwan Kamil Usai Kalah di Jakarta?
- RIDO Batal Gugat Hasil Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi
- Tinggalkan Anies, Suara PKS Makin Jeblok
- PEMERINTAH MASIH MENGABAIKAN ANGKUTAN JALAN PERINTIS
- Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo
0 Comments