BEKASI_DAKTACOM: Pemerintah Kota Bekasi hari ini  mengumpulkan tokoh lintas agama untuk menjaga dan antisipasi terjadinya konflik horizontal di kota Bekasi, seiring terjadinya penyerangan jemaat GIDI terhadap umat Islam saat melaksanakan shalat idul fitri di Tolikara, Papua, 17 Juli lalau.

Pertemuan tokoh lintas agama itu sendiri, akan dimulai pagi ini Selasa (28/7/15, dengan mengambil tempat di Asrama Haji Bekasi, Bekasi Selatan kota Bekasi .

Menurut Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi disela acara mengatakan, dikumpulkannya tokoh lintas agama sebagai upaya antisipasi terjadinya konflik horizontal di wilayahnya seiring dengan terjadinya insiden di Tolikara, Papua.

“Ini langkah antisipasi dari pemerintah agar tidak terjadi gesekan seperti di Tolikara,” kata dia.

Sebagai daerah dengan penduduk yang heterogen, ia tidak menampik jika potensi konflik antar umat beragama itu ada di Kota Bekasi.

“Bekasi karakter masyarakatnya heterogen, inilah mengapa kita mengambil langkah antisipasi. Kami berharap jangan sampai terjadi konflik,” ungkapnya lagi.

Untuk urusan membina kerukunan antar umat beragama sendiri, beberapa tahun lalu Pemkot Bekasi cukup gencar membuat deklrasi kerukunan umat beragam hingga tingkat RW.