Nasional /
Follow daktacom Like Like
Ahad, 29/09/2019 11:16 WIB

PB HMI Desak Polisi Usut Kematian Mahasiswa Kendari

Aliansi Mahasiswa Jawa Timur unjuk rasa di gedung DPRD Jatim, Surabaya, Kamis (26/9/2019). ANTARA
Aliansi Mahasiswa Jawa Timur unjuk rasa di gedung DPRD Jatim, Surabaya, Kamis (26/9/2019). ANTARA
JAKARTA, DAKTA.COM - Ketua Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Saddam Jihad mendesak aparat kepolisian untuk segera menginvestigasi tewasnya dua orang mahasiswa di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). 
 
Saddam mengatakan, apabila pihak Polri sudah mengeluarkan pernyataan jika petugas mereka tidak dibekali senjata api dalam melaksanakan tugasnya saat mengamankan aksi mahasiswa, maka peristiwa tewasnya mahasiswa Halu Oleo, Immawan Randi dan Muhammad Yusuf Kardawi harus segera dilakukan investigasi untuk menemukan siapa pelaku sebenarnya. 
 
"Ini harus ditelusuri, siapa yang melakukan penembakan ini. Apakah ini penembakan gelap atau seperti apa harus diungkap secara jelas," papar Saddam. 
 
Saddam mengatakan, hal tersebut untuk mencegah terjadinya banyak isu yang beredar agar kemudian mendiskreditkan gerakan mahasiswa ini menjadi kabur dari tujuan awalnya.
 
"Jangan sampai menjadi pemicu gerakan yang dipelintir sehingga menjauhkan kita dari substansi gerakan mahasiswa itu sendiri," imbuhnya. 
 
Sebelumnya diberitakan bahwa aksi demo mahasiswa yang berunjuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Sulawesi Tenggara, Kamis (26/9/2019), berakhir ricuh. Akibatnya, dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) meninggal dunia, yakni Randy dari Fakultas Perikanan dan Kelautan dan Yusuf Kardawi dari Teknik Sipil.
 
Menurut keterangan dari pihak rumah sakit, Randi meninggal akibat adanya luka tembak di bagian dada. Sementara satu orang lagi atas nama Yusuf Kardawi meninggal akibat luka berat di kepalanya. **
Reporter :
Editor :
- Dilihat 1205 Kali
Berita Terkait

0 Comments