Menerbitkan Semangat yang Hilang Lewat Fun Science Project
JAKARTA, DAKTA.COM - Kerap kali bencana yang terjadi di Indonesia merenggut banyak korban jiwa. Desember 2018 lalu merupakan hari pilu bagi penduduk Banten. Tsunami yang terjadi menelan 437 jiwa hingga memporakporandakan tempat berteduh, menyisakan rasa cemas dan khawatir yang berujung pada trauma.
Badan Geologi memaparkan Kecamatan Sumur adalah daerah dengan rendaman tsunami terdalam pada ketinggian air 3,9 meter.
Berangkat dari fenomena ini, sejumlah mahasiswa Universitas Indonesia merancang kegiatan pengabdian masyarakat berupa trauma healing lewat fun science. Mahasiswa yang tergabung dalam program Aksi UI untuk Negeri ini diketuai oleh Agustino Zulys yang merupakan salah seorang Dosen dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia. Kegiatan program menyasar pada anak-anak sekolah dasar (SD) serta pemilihan lokasi bertempat di SD Negeri Sumberjaya 1.
Trauma healing bertujuan untuk memulihkan mental para korban pascabencana terutama psikologis anak-anak. Metode yang digunakan adalah ekperimental sains yang interaktif, sederhana dan menyenangkan, sehingga memunculkan perasaan senang serta tumbuh kreatifitas dan rasa percaya diri dalam diri mereka.
Senin (15/07) lalu, Agustino bersama beberapa tim mahasiswanya telah melakukan kunjungan awal ke lokasi pengabdian. Perjalanan Depok-Pandeglang ditempuh selama 6,5 jam. Jarak 1,5 jam perjalanan menuju lokasi pada beberapa titik masih dalam proyek perbaikan. Selain itu, lalu lalang kendaraan pun cenderung sepi terlihat dari motor dan mobil yang melintas di daerah tersebut terbilang jarang.
Sesampainya di lokasi beberapa siswa nampaknya antusias ingin tahu melihat orang awam yang datang ke sekolah mereka. Antusias mereka berubah menjadi semangat ketika dengan kompaknya menjawab sapaan salam para tim yang mendatangi kelas 5 dan 6 untuk pengambilan data sebagai assessment awal kondisi psikologis siswa.
Kepala Sekolah SD Negeri Sumberjaya 1 Rohman juga menyambut baik kedatangan Agustino dan tim mahasiswanya. Dari diskusi antara pihak sekolah dan tim, penyelenggaraan program akan ditetapkan pada tanggal 5 Oktober 2019 dengan pertunjukan fun science.
Agustino berharap dengan terlaksananya kegiatan ini dapat meningkatkan minat belajar sains siswa sehingga muncul sosok-sosok unggul yang berkualitas.
“Melalui pengamalam pembelajaran sains yg ceria ini diharapkan minat belajar sains siswa di wilayah terpencil ini menjadi lebih besar. Betapapun sulitnya belajar sains akan mereka dihadapi sebagai tantangan yang menyenangkan. Mereka akan menjadikan Ilmu sains bukan sebuah materi ajar yg menakutkan lagi, sehingga sosok-sosok unggul dan berkualitas dalam bidang sains akan muncul diantara mereka walau dengan keterbatasan sumber daya yang mereka miliki,” terang Agustino. **
Editor | : | |
Sumber | : | Rilis dari Aksi UI untuk Negeri |
- BP Haji: Sesuai Perintah Presiden, Sudah ada 7 Penyidik KPK yang dilantik menjadi Eselon 2 dan 1 orang lagi akan menjadi Eselon 1 di BPH
- Saudi Berencana Batasi Usia Jemaah Haji Lansia di Atas 90 Tahun pada 2025
- Kritik OCCRP, Pakar Hukum: Nominasikan Tokoh Korup Tanpa Bukti adalah Fitnah
- 5 Profil Finalis Tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024 Versi OCCRP, Jokowi Salah Satunya
- Akal Bulus BI, CSR Dialirkan ke Individu Lewat Yayasan, Ada Peran Heri Gunawan dan Satori?
- Promo Libur Akhir Tahun Alfamidi
- 85 PERSEN PROFESIONAL INGIN REFLEKSI DIRI YANG LEBIH INTERAKTIF
- ARM HA-IPB DISTRIBUSI 210 PAKET BANTUAN TAHAP 2 KE CILOPANG DAN PANGIMPUNAN, SUKABUMI
- Kenaikan Tarif PPN Menjadi 12 Persen Berpotensi Perparah Kesenjangan Ekonomi
- KPK Sita Dokumen & Bukti Elektronik Terkait CSR Bank Indonesia
- Kemana Ridwan Kamil Usai Kalah di Jakarta?
- RIDO Batal Gugat Hasil Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi
- Tinggalkan Anies, Suara PKS Makin Jeblok
- PEMERINTAH MASIH MENGABAIKAN ANGKUTAN JALAN PERINTIS
- Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo
0 Comments