Kamis, 19/09/2019 13:55 WIB
Wiranto: Karhutla Diperparah Kemarau Panjang
JAKARTA, DAKTA.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menyampaikan alasan mereka kesulitan melakukan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) karena musim kemarau yang sangat panjang.
"Kasus karhutla yang saat ini terjadi diperparah dengan musim kemarau yang cukup panjang, jadi tidak ada hujan sama sekali untuk memadamkan," ungkap Wiranto, Kamis (19/9).
Wiranto menjelaskan, sebagian besar kebakaran terjadi di lahan gambut dimana bara api terkadang masih berada di area dalam meskipun dari permukaan nampak padam.
"Lahan gambut itu, kelihatannya saja padam. Tapi dibiarkan sejam saja itu muncul lagi asapnya, ini yang sulit untuk benar-benar memadamkan. Tapi kita sudah upayakan secara maksimal," imbuhnya.
Meskipun begitu Wiranto menyampaikan pemerintah sudah berupaya maksimal untuk menangani Karhutla ini dengan menggunakan rekayasa hujan buatan serta bom air.
Berdasarkan data dari Kementerian LHK, luas karhutla di Indonesia sepanjang tahun ini sudah mencapai 328.722 hektare.
Kasus karhutla ini juga menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan warga setempat. Berdasarkan Data Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes menyebut, sudah ada lebih dari 100.000 orang yang mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat kabut asap. **
Reporter | : | |
Editor | : |
- BP Haji: Sesuai Perintah Presiden, Sudah ada 7 Penyidik KPK yang dilantik menjadi Eselon 2 dan 1 orang lagi akan menjadi Eselon 1 di BPH
- Saudi Berencana Batasi Usia Jemaah Haji Lansia di Atas 90 Tahun pada 2025
- Kritik OCCRP, Pakar Hukum: Nominasikan Tokoh Korup Tanpa Bukti adalah Fitnah
- 5 Profil Finalis Tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024 Versi OCCRP, Jokowi Salah Satunya
- Akal Bulus BI, CSR Dialirkan ke Individu Lewat Yayasan, Ada Peran Heri Gunawan dan Satori?
- Promo Libur Akhir Tahun Alfamidi
- 85 PERSEN PROFESIONAL INGIN REFLEKSI DIRI YANG LEBIH INTERAKTIF
- ARM HA-IPB DISTRIBUSI 210 PAKET BANTUAN TAHAP 2 KE CILOPANG DAN PANGIMPUNAN, SUKABUMI
- Kenaikan Tarif PPN Menjadi 12 Persen Berpotensi Perparah Kesenjangan Ekonomi
- KPK Sita Dokumen & Bukti Elektronik Terkait CSR Bank Indonesia
- Kemana Ridwan Kamil Usai Kalah di Jakarta?
- RIDO Batal Gugat Hasil Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi
- Tinggalkan Anies, Suara PKS Makin Jeblok
- PEMERINTAH MASIH MENGABAIKAN ANGKUTAN JALAN PERINTIS
- Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo
0 Comments