Jum'at, 13/09/2019 11:45 WIB
Kabut Asap Karhutla di Riau Semakin Pekat, Jarak Pandang Terbatas
PEKANBARU, DAKTA.COM - Kabut asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau semakin pekat dan membuat jarak pandang di sejumlah daerah turun drastis hanya berkisar 200 hingga 400 meter pada Jumat (13/9) pagi.
“Jarak pandang paling buruk pada pagi ini di Kabupaten Pelalawan hanya 200 meter,” kata Staf Analisa BMKG Stasiun Pekanbaru, Bibin Sulianto di Pekanbaru.
Ia menjelaskan, jarak pandang anjlok pada pukul 07.00 WIB, di Kota Pekanbaru hanya 300 meter, begitu juga di Rengat Kabupaten Indragiri Hulu sekitar 300 meter dan Kota Dumai jarak pandang 400 meter.
Bibin menjelaskan, selang dua jam atau pukul 09.00 WIB, jarak pandang di Pekanbaru naik jadi 800 meter dan Pelalawan juga mulai membaik tapi masih di angka 300 meter.
Sementara itu, di Kota Dumai dan Rengat jarak pandang belum membaik masih sekitar 400 dan 300 meter.
Ia mengatakan, pekatnya kabut asap disebabkan Karhutla masih ada di Riau dan provinsi tetangga yang berada di bagian selatan Sumatera. Kondisi angin yang berhembus dari tenggara hingga selatan membawa polutan jerebu ke Riau. Jerebu menumpuk di daerah Riau karena hembusan angin cenderung lambat.
“Kecepatan angin di Riau sendiri tergolong lambat, hanya 5 knot atau 10 kilometer per jam,” ujarnya.
Berdasarkan data BMKG Stasiun Pekanbaru, pada Jumat pagi pukul 06.00 WIB terpantau ada 1.319 titik panas (hotspot) yang jadi indikasi awak Karhutla di Pulau Sumatera. Titik panas paling banyak di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), yakni 537 titik, kemudian Jambi 440 titik, dan Riau sendiri ada 239 titik panas.
Khusus di Riau, titik panas paling banyak di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) ada 127 titik, Indragiri Hulu (Inhu) 31 titik, Pelalawan 30 titik, Rokan Hilir (Rohil) 18 titik, Kuansing dan Kampar masing-masing 11 titik, Bengkalis 7 titik, Siak 3 titik, dan Kota Dumai ada satu titik.
Dari jumlah tersebut ada 177 yang dipastikan titik api. Lokasi paling banyak di Inhil dengan 98 titik. Kemudian di Inhu sebanyak 20 titik, Pelalawan 21 titik, Rohil 13 titik, Kuansing 9 titik, Kampar 8 titik, Bengkalis 6 titik, dan Siak dua titik.**
Editor | : | |
Sumber | : | Antara |
- Hari Karantina ke-147, Barantin Terus Tingkatkan Perlindungan Keanekaragaman Hayati
- Aksi Tanam Sejuta Pohon Penyuluh Agama Kemenag Kabupaten Bekasi
- Petualangan Menegangkan: Menaklukkan Track Terjal Menuju Curug
- Inovasi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi; Pemanfaatan Ulang Sampah (Puasa) dengan Pembangunan Sorting Centre Dan Eco System Advance Recycling (So CESAR)
- Produsen Kemasan Daur Ulang FajarPaper Ikut Serta Dalam Festival Peduli Sampah Nasional 2023
- HUT BSIP, Plt. Wali Kota Bekasi Gelorakan Semangat Menjaga Lingkungan Sehat
- Program Ketahanan Pangan Mengorbankan Lingkungan dan Petani
- Ridwan Kamil Akan Bangun Jalur Khusus Truk Tambang Akhir Tahun Ini
- Kendalikan Pencemaran Udara, DKI Gandeng Tangsel dan Bekasi untuk Uji Emisi
- Mikroplastik di Muara Sungai Menuju Teluk Jakarta Alami Peningkatan Semasa Pandemi
- Waspada, Cuaca Panas Ekstrem Bisa Sebabkan Risiko Kesehatan yang Cukup Mengkhawatirkan
- PP Pelindungan ABK Diterbitkan, ABK Penggugat Presiden: “Perjuangan Belum Berakhir!”
- Greenpeace Kritik Pemerintah Bungkam soal Kualitas Udara DKI Terburuk
- Keindahan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
- Warga Keluhkan Ada Polusi Udara, Kepala KSOP Marunda: Udara Tercemar Bukan dari Pelabuhan
0 Comments