Kamis, 12/09/2019 10:06 WIB
Mahfud : Andai Bisa Dispensasi, Habibie Jangan Dipanggil Dulu
JAKARTA, DAKTA.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menyatakan bangsa Indonesia terlalu cepat kehilangan seorang intelektual seperti Habibie.
"Seandainya kita boleh minta dispensasi kepada Tuhan, tentu kita akan minta kepada Tuhan agar Pak Habibie belum dipanggil dulu, karena kita masih butuh keteladanan dan bimbingannya," ungkap Mahfud di rumah duka Patra Kuningan, Kamis (12/9).
Namun Mahfud mengatakan kematian adalah sebuah takdir yang telah ditetapkan oleh Allah dan tidak dapat diubah sehingga seluruh rakyat Indonesia harus ikhlas melepas kepergian Habibie ke hadirat-Nya.
"Tapi Inna lillah wa inna ilaihi rojiuun, kita ini diciptakan oleh Allah dan kepada Allah juga kita harus kembali pada waktunya sesuai dengan yang telah dijadwalkan," imbuhnya.
Mahfud mengajak seluruh pihak untuk dapat meneladani sikap kenegarawanan seorang Habibie dan meneruskan pemikirannya untuk membangun bangsa ini ke depan.
"Kita tahu pada tahun 1998 kalau beliau mau bertahan, secara konstitusi beliau bisa tetap menjadi Presiden hingga tahun 2003. Tapi beliau berlapang dada dan memilih untuk berkorban demi kepentingan bangsa," tutupnya.
Seperti diketahui bahwa Presiden ketiga RI B.J. Habibie menghembuskan nafas terakhirnya di RSPAD Gatot Subroto pada Rabu petang kemarin. Saat ini jenazah masih disemayamkan di rumah duka, Jln Patra Kuningan, Jaksel.
Jenazah dijadwalkan akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, pada siang nanti dengan upacara militer, dimana Presiden Jokowi akan langsung memimpin upacara pemakaman tersebut.
Habibie memang pernah berwasiat jika dirinya meninggal dunia, ia ingin dimakamkan disamping makam istrinya Hasri Ainun Habibie yang telah lebih dulu berpulang pada tahun 2010 silam.
Reporter | : | |
Editor | : | Dakta Administrator |
- BP Haji: Sesuai Perintah Presiden, Sudah ada 7 Penyidik KPK yang dilantik menjadi Eselon 2 dan 1 orang lagi akan menjadi Eselon 1 di BPH
- Saudi Berencana Batasi Usia Jemaah Haji Lansia di Atas 90 Tahun pada 2025
- Kritik OCCRP, Pakar Hukum: Nominasikan Tokoh Korup Tanpa Bukti adalah Fitnah
- 5 Profil Finalis Tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024 Versi OCCRP, Jokowi Salah Satunya
- Akal Bulus BI, CSR Dialirkan ke Individu Lewat Yayasan, Ada Peran Heri Gunawan dan Satori?
- Promo Libur Akhir Tahun Alfamidi
- 85 PERSEN PROFESIONAL INGIN REFLEKSI DIRI YANG LEBIH INTERAKTIF
- ARM HA-IPB DISTRIBUSI 210 PAKET BANTUAN TAHAP 2 KE CILOPANG DAN PANGIMPUNAN, SUKABUMI
- Kenaikan Tarif PPN Menjadi 12 Persen Berpotensi Perparah Kesenjangan Ekonomi
- KPK Sita Dokumen & Bukti Elektronik Terkait CSR Bank Indonesia
- Kemana Ridwan Kamil Usai Kalah di Jakarta?
- RIDO Batal Gugat Hasil Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi
- Tinggalkan Anies, Suara PKS Makin Jeblok
- PEMERINTAH MASIH MENGABAIKAN ANGKUTAN JALAN PERINTIS
- Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo
0 Comments