Kamis, 12/09/2019 06:25 WIB
Hari Radio Nasional, Momentum Konvergensi Teknologi
BEKASI, DAKTA.COM - Setiap tanggal 11 September selalu diperingati dengan Hari Radio Nasional. Banyak asumsi yang tersebar bahwa radio sudah ditinggalkan oleh pendengarnya karena mereka beralih ke media sosial.
Namun nyatanya, radio memiliki keunggulan tersendiri di hati para pendengarnya. Karena radio itu memiliki segmentasi pendengar tersendiri sehingga menjadikan radio tidak akan pernah tertinggal zaman.
Makna Hari Radio Nasional pada 2019 ini merupakan momentum yang tepat karena tahun ini penetrasi radio cukup bagus tren-nya.
Menurut data Nielsen yang merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang riset media, penetrasi radio berada di posisi 36 persen, yang tidak begitu jauh dengan posisi internet yang ada di peringkat 54 persen.
"Jadi radio masih tetap dekat dengan pendengarnya karena radio memiliki satu sisi yang tidak lepas dari pendengarnya selalu," kata Ketua Pengurus Daerah Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PD. PRSSNI) Jawa Barat, Joesoef Siregar kepada Dakta, Rabu (11/9).
Ia mengatakan, masa depan radio di Indonesia sangatlah cerah, apalagi saat ini banyak media radio yang sudah berkonvergesi berbasis internet. Sehingga hal itulah yang menjadi daya tarik masyarakat.
Pada usia ke-74 Hari Radio Nasional juga sebagai momentum untuk menggalakkan kembali semangat mendengarkan informasi dari media Radio dengan tagline "Ayo Dengar Radio."
"Tagline Ayo Dengar Radio sangat mengena di hati masyarakat apalagi diaplikasikan dengan berbagai kegiatan dari program yang menarik kepada peminatnya. Pemanfaatan berbagai platform online juga penting untuk meraih audiens pada pendengar radio," paparnya.
Jadi, ayo dengar radio agar lebih cepat mendapatkan informasi terupdate tentang perkembangan isu-isu terkini yang berkembang di masyarakat.
Selamat Hari Radio Nasional, semoga Radio Dakta semakin jaya mengudara.
Editor | : | |
Sumber | : | Radio Dakta |
- BP Haji: Sesuai Perintah Presiden, Sudah ada 7 Penyidik KPK yang dilantik menjadi Eselon 2 dan 1 orang lagi akan menjadi Eselon 1 di BPH
- Saudi Berencana Batasi Usia Jemaah Haji Lansia di Atas 90 Tahun pada 2025
- Kritik OCCRP, Pakar Hukum: Nominasikan Tokoh Korup Tanpa Bukti adalah Fitnah
- 5 Profil Finalis Tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024 Versi OCCRP, Jokowi Salah Satunya
- Akal Bulus BI, CSR Dialirkan ke Individu Lewat Yayasan, Ada Peran Heri Gunawan dan Satori?
- Promo Libur Akhir Tahun Alfamidi
- 85 PERSEN PROFESIONAL INGIN REFLEKSI DIRI YANG LEBIH INTERAKTIF
- ARM HA-IPB DISTRIBUSI 210 PAKET BANTUAN TAHAP 2 KE CILOPANG DAN PANGIMPUNAN, SUKABUMI
- Kenaikan Tarif PPN Menjadi 12 Persen Berpotensi Perparah Kesenjangan Ekonomi
- KPK Sita Dokumen & Bukti Elektronik Terkait CSR Bank Indonesia
- Kemana Ridwan Kamil Usai Kalah di Jakarta?
- RIDO Batal Gugat Hasil Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi
- Tinggalkan Anies, Suara PKS Makin Jeblok
- PEMERINTAH MASIH MENGABAIKAN ANGKUTAN JALAN PERINTIS
- Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo
0 Comments