JAKARTA, DAKTA.COM - Pengamat Transportasi Darmaningtyas meminta agar masyarakat lebih mempunyai kesadaran untuk beralih ke transportasi massal.

"Kebijakan ini akan sia-sia apabila tidak didukung oleh kesadaran masyarakat yang enggan menggunakan kendaraan umum," papar Darma di kawasan Rawamangun, pada Senin (9/9).

Darma mengungkapkan meskipun masih jauh dari kata ideal, tetapi ia menilai alat transportasi massal di Jakarta sudah cukup baik dari segi pelayanan seperti MRT, Transjakarta, bahkan hingga JakLingko.

"Maka dari itu, tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak menggunakan kendaraan umum sebagai moda transportasi demi mengatasi kemacetan ibukota," tukasnya.

Pada hari ini, Dishub DKI Jakarta mulai menerapkan perluasan kebijakan ganjil genap di enam belas titik ruas jalan ibukota.

Ke-enam belas ruas jalan tersebut adalah adalah Jalan Pramuka, Jalan Salemba, Jalan Stasiun Senen, Jalan Kramat Raya, Jalan Gunung Sahari, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Gajah Mada, Jalan Majapahit, Jalan Balikpapan, Jalan Suryopranoto, Jalan Kyai Caringin, Jalan Tomang Raya, Jalan Pintu Besar Selatan, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Fatmawati, dan Jalan Panglima Polim.

Selain diperluas, masa waktu berlakunya ganjil genap juga diperpanjang, yakni pada pagi hari mulai pukul 06.00-10.00 dan sore hari mulai pukul 16.00-21.00.**