Sabtu, 07/09/2019 13:52 WIB
BMKG Deteksi Peningkatan Titik Panas di Indonesia
JAKARTA, DAKTA.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta kepada masyarakat untuk terus mewaspadai sebaran asap akibat dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang meluas di wilayah Indonesia khususnya Sumatera dan Kalimantan. Berdasarkan hasil pemantauan citra Satelit Terra, Aqua, Suomi-NPP, NOAA-20, dan Satelit Himawari-8 (JMA) selama 10 hari terakhir, BMKG telah mengidentifikasi setidaknya terdapat 3.649 titik panas dengan kategori tingkat kepercayaan tinggi di seluruh wilayah Asia Tenggara.
"Hasil monitoring BMKG, terdapat juga jumlah titik panas di berbagai wilayah ASEAN dengan trend naik," kata Deputi Bidang Meteorologi Mulyono Prabowo dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (7/9).
Dia mengatakan, BMKG telah memantau adanya kenaikan titik panas pada pekan terakhir Agustus. Jumlah titik panas naik dari 95 titik pada 27 Agustus menjadi 266 titik pada 30 Agustus 2019. Angka itu, dia melanjutkan, terus meningkat menjadi 381 titik pada 1 September dan kembali naik menjadi 787 titik pada 4 September lalu.
Lokasi dari titik panas tersebut di antaranya berada di wilayah Indonesia seperti Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Persebaran titik panas juga terdeteksi di wilayaj ASEAN seperti Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Vietnam dan Timor Leste.
"Berdasarkan pantauan kondisi atmosfer terkini, kondisi massa udara diatas wilayah Indonesia masih relatif kering sehingga menyebabkan berkurangnya potensi hujan di wilayah yang dilewati," katanya.
Adapun beberapa wilayah di Indonesia yang dalam sepekan kedepan diprakirakan akan mengalami hujan sedang-lebat antara lain Aceh, Sumatera Utara, Riau bagian Utara, Kalimantan Utara dan Papua. BMKG, dia mengatakan, mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi kemudahan kebakaran hutan dan lahan.
"Jadi di satu sisi tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologis seperti banjir di wilayah yang berpotensi hujan lebat," katanya.
Editor | : | Dakta Administrator |
Sumber | : | Republika Online |
- BP Haji: Sesuai Perintah Presiden, Sudah ada 7 Penyidik KPK yang dilantik menjadi Eselon 2 dan 1 orang lagi akan menjadi Eselon 1 di BPH
- Saudi Berencana Batasi Usia Jemaah Haji Lansia di Atas 90 Tahun pada 2025
- Kritik OCCRP, Pakar Hukum: Nominasikan Tokoh Korup Tanpa Bukti adalah Fitnah
- 5 Profil Finalis Tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024 Versi OCCRP, Jokowi Salah Satunya
- Akal Bulus BI, CSR Dialirkan ke Individu Lewat Yayasan, Ada Peran Heri Gunawan dan Satori?
- Promo Libur Akhir Tahun Alfamidi
- 85 PERSEN PROFESIONAL INGIN REFLEKSI DIRI YANG LEBIH INTERAKTIF
- ARM HA-IPB DISTRIBUSI 210 PAKET BANTUAN TAHAP 2 KE CILOPANG DAN PANGIMPUNAN, SUKABUMI
- Kenaikan Tarif PPN Menjadi 12 Persen Berpotensi Perparah Kesenjangan Ekonomi
- KPK Sita Dokumen & Bukti Elektronik Terkait CSR Bank Indonesia
- Kemana Ridwan Kamil Usai Kalah di Jakarta?
- RIDO Batal Gugat Hasil Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi
- Tinggalkan Anies, Suara PKS Makin Jeblok
- PEMERINTAH MASIH MENGABAIKAN ANGKUTAN JALAN PERINTIS
- Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo
0 Comments