Selasa, 27/08/2019 12:58 WIB
Ekonom Nilai Pemindahan Ibukota Terburu-buru
BEKASI, DAKTA.COM - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Didik Rachbini menilai pemindahan ibu kota ke wilayah Kalimantan Timur terlalu terburu-buru.
"Kita ini masih banyak sejumlah persoalan yang lebih besar dibandingkan hanya memindahkan ibu kota, misalnya perekonomian yang merosot hingga kembali bergejolaknya masalah di Papua," papar Didik di Jakarta pada Selasa (27/8).
Didik menilai pemindahan ibu kota terlalu terburu-buru karena justru mendapatkan banyak respon negatif bahkan belum ada persetujuan secara resmi dari DPR RI
"Kita belum mengetahui bagaimana naskah akademiknya, Undang-Undangnya seperti apa, tapi langsung mengumumkan begitu saja," imbuhnya.
Maka dari itu, Didik menyarankan sebelum ibu kota benar-benar berpindah dari Jakarta, pemerintah lebih dahulu mempunyai payung hukum yang jelas agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
"Pembahasan ini perlu dikaji lebih mendalam, karena nanti Presiden Jokowi jangan sampai mendapatkan masalah karena terlalu grusa-grusu," tutupnya.
Presiden Joko Widodo akhirnya menetapkan sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur sebagai ibu kota baru Republik Indonesia. Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8) kemarin.
Pada kesempatan yang sama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, setelah lokasi ibu kota baru Indonesia resmi diumumkan, pemerintah masuk ke tahap persiapan. **
Reporter | : | |
Editor | : |
- BP Haji: Sesuai Perintah Presiden, Sudah ada 7 Penyidik KPK yang dilantik menjadi Eselon 2 dan 1 orang lagi akan menjadi Eselon 1 di BPH
- Saudi Berencana Batasi Usia Jemaah Haji Lansia di Atas 90 Tahun pada 2025
- Kritik OCCRP, Pakar Hukum: Nominasikan Tokoh Korup Tanpa Bukti adalah Fitnah
- 5 Profil Finalis Tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024 Versi OCCRP, Jokowi Salah Satunya
- Akal Bulus BI, CSR Dialirkan ke Individu Lewat Yayasan, Ada Peran Heri Gunawan dan Satori?
- Promo Libur Akhir Tahun Alfamidi
- 85 PERSEN PROFESIONAL INGIN REFLEKSI DIRI YANG LEBIH INTERAKTIF
- ARM HA-IPB DISTRIBUSI 210 PAKET BANTUAN TAHAP 2 KE CILOPANG DAN PANGIMPUNAN, SUKABUMI
- Kenaikan Tarif PPN Menjadi 12 Persen Berpotensi Perparah Kesenjangan Ekonomi
- KPK Sita Dokumen & Bukti Elektronik Terkait CSR Bank Indonesia
- Kemana Ridwan Kamil Usai Kalah di Jakarta?
- RIDO Batal Gugat Hasil Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi
- Tinggalkan Anies, Suara PKS Makin Jeblok
- PEMERINTAH MASIH MENGABAIKAN ANGKUTAN JALAN PERINTIS
- Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo
0 Comments