BEKASI_DAKTACOM: Kasus persetubuhan anak menjadi perhatian serius Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Kota Bekasi, pada peringatan hari anak nasional tahun ini. Dari data rekapitulasi priode Januari - Juni 2015, persetubuhan menempati peringkat pertama dari total 18 kasus anak.

Kabid Perlindungan Anak BP3AKB Kota Bekasi Min Aminah mengatakan, meningkatnya jumlah kasus persetubuhan dibanding tahun lalu disebabkan karena masalah pergaulan bebas yang tidak terpantau dengan baik.

"Di hari anak nasional, kasus persetubuhan menjadi perhatian serius bagi kita. Ini masalahnya adalah, pemahaman dan kontrol yang kurang baik dari orang tua maupun anak-anak itu sendiri," kata Min kepada Dakta (23/7).

Min menjelaskan, pengawasan dan ketahanan rumah tangga tidak saja dilakukan dari pemerintah tapi juga peran orang tua dan guru bersama-sama menjaga ketahanan rumah tangga.

"Jadi bersama-sama kita menjaga ketahanan rumah tangga dengan baik," ujarnya.

Dari data rekapitulasi kasus anak selama Januari - Juni 2015, peringkat pertama yakni kasus persetubuhan dengan total 13 kasus. Disusul penelantaran 6 kasus dan asusila 8 kasus.

Secara jumlah keseluruhan, kasus anak tahun anak Januari - Juni 2015 turun menjadi 39 kasus. Jika dibanding tahun 2014 dengan priode yang sama total kasus anak 60 kasus.

"Bagaimana pun meski jumlah kasus keseluruhan turun, tapi jumlah kasus persetubuhan sangat miris. Karena ditahun 2014, jumlah kasus persetubuhan tidak ada," jelas Min.