Bom Bunuh Diri di Pusat Kebudayaan Turki Dikecam
TURKI_DAKTACOM: Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengecam pengeboman di pusat kebudayaan di Suruc yang menewaskan 27 orang dan melukai sekitar 100 orang.
Ledakan bom pada Senin (20/07) tengah hari menghancurkan pusat kebudayaan di Suruc, kota Turki yang berbatasan langsung dengan Kobani, Suriah.
"Kami larut dalam duka bahwa 27 warga tewas dan banyak orang mengalami luka-luka sebagai akibat aksi teror," kata Erdogan.
"Atas nama rakyat, saya mengutuk dan mengecam para pelaku kebrutalan ini."
Ledakan terjadi ketika ratusan pemuda Turki dan Kurdi menghadiri pertemuan di Pusat Kebudayaan Amara untuk membicarakan pembangunan kembali Kobani di Suriah, sekitar 10 km dari Suruc, Provinsi Sanliurfa.
Menurut gubernur setempat, Izzettin Kucuk, pihak berwenang yakin aksi itu adalah serangan bunuh diri.
Ketika menanggapi pemberitaan media Turki bahwa bom bunuh diri kemungkinan dilakukan oleh seorang remaja putri berusia 18 tahun dari kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS, Kucuk mengatakan, "Ini adalah serangan bunuh diri tetapi apakah ia berusia 18 tahun? Siapa dia? Kami belum tahu." Katanya.
"Kami akan mengumumkan hasil penyelidikannya ketika tiba waktunya nanti," tambahnya.
Suruc menampung banyak pengungsi Suriah yang menyelematkan diri dari pertempuran di Kobani antara ISIS dan petempur-petempur Kurdi.
Kobani sempat dikuasai oleh ISIS pada September tahun lalu, tetapi direbut kembali oleh pasukan Kurdi pada awal tahun 2015.
Editor | : | |
Sumber | : | BBC Indonesia |
- Jerman Tolak Usulan Larangan Visa Turis untuk Warga Rusia
- Balas Zelensky, Suriah Putus Hubungan Diplomatik dengan Ukraina
- Erdogan Ambil Sikap atas Penyerangan Masjid Al Aqsa Oleh Israel
- Uni Eropa: Militer Rusia Bertanggung Jawab Atas Kelangkaan Pangan Global
- Qatar Alokasikan Dana Bantuan Kemanusiaan untuk Pengungsi Ukraina
- Sekjen NATO: Pembunuhan Sipil di Bucha, Ukraina adalah Kebrutalan
- AS Resmi Nyatakan Rusia Lakukan Kejahatan Perang di Ukraina
- WHO Konfirmasi Adanya Deltacron, Rekombinasi Delta dan Omicron yang Telah Menyebar di Eropa
- Pengungsi Ukraina Diperingatkan Bahaya Perdagangan Manusia
- Rusia Minta Bantuan Makanan dari China Kala Perang di Ukraina
- Hamas Kecam Keras Pertemuan Erdogan dengan Presiden Israel Herzog
- Kanada akan Sanksi 10 Orang Dekat Putin
- Zelensky Minta AS Kirim Jet: Mungkin Terakhir Anda Lihat Saya Hidup
- Alasan NATO Tak Tutup Zona Terbang Ukraina
- UNCHR: 1 Juta Orang Tinggalkan Ukraina dalam Sepekan
0 Comments