Kamis, 25/07/2019 16:34 WIB
Indonesia Jadi Negara 'Empuk' Penyelundupan Narkoba
JAKARTA, DAKTA.COM - Peredaran narkoba di Indonesia semakin merajalela, mengingat banyaknya masyarakat hingga publik figur yang terjerat dalam kasus penggunaan narkotika. Terakhir, Komedian Nunung dan Aktor Jefri Nichol tertangkap positif menggunakan barang haram itu.
Melihat peristiwa itu, Badan Narkotika Nasional (BNN) bertekat mencegah peredaran narkoba khususnya di wilayah perbatasan Indonesia dengan negara lain.
Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Irjen Pol Arman Depari mengemukakan pihaknya berupaya mengamankan dan melindungi wilayah dan masyarakat Indonesia dari serangan narkoba yang datang dari luar negeri. Sebab, Indonesia sebagai negara kepulauan menjadi sasaran empuk sindikat internasional dalam menyelundupkan narkoba.
"Karena yang menjadi titik rawan itu adalah bukan hanya daerah-daerah perbatasan laut melainkan juga perbatasan darat dan udara di airport," ungkanya saat dihubungi Radio Dakta, Rabu (24/7).
Meski begitu ia mengungkapkan bahwa dari data yang diperoleh, wilayah perbatasan laut memang menjadi salah satu jalur favorit untuk menyelundupkan narkoba ke Indonesia.
"Hal itu sangat menjadi perhatian kita karena wilayah Indonesia dengan posisi geografisnya dan pantai-pantai yang demikian panjang, dan pulau-pulau terluar menjadi titik rawan penyelundupan narkoba dari luar negeri terutama dari negara-negara tetangga kita," terangnya.
Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Irjen Pol Arman Depari
Oleh karena itu, BNN akan lebih memfokuskan wilayah perbatasan laut Indonesia dalam rangka menangkal dan juga mencegah masuknya narkoba ke Indonesia.
Irjen Pol Arman Depari menyebut, hampir 90 persen pemasok narkoba berasal dari sindikat internasional. Hal itu terlihat dari jenis narkoba yang masuk ke Indonesia diproduksi di luar negeri.
"Jenis narkoba yang masuk ke Indonesia semuanya berasal dari luar negeri artinya produksinya di luar kemudian dikirim ke Indonesia. Kecuali ganja yang berasal Indonesia," ungkapnya.
Untuk memberantas sindikat internasional itu, BNN biasanya lebih berfokus kepada jaringan-jaringan besar. Namun, tidak menutup kemungkinan BNN juga melakukan penindakan terhadap para bandar-bandar skala kecil.
"Sindikat itu tidak hanya menggunakan satu rute seperti jalur laut saja, kalau tidak memungkinkan mereka bisa saja berpindah ke jalur darat atau melalui kargo udara. Untuk itu kita perkuat kerjasama dengan setiap instansi dan masyarakat setempat. Selain itu, menjalin kerjasama internasional terutama dengan negara yang berpotensi menyelundupkan narkoba," paparnya. **
Editor | : | |
Sumber | : | Radio Dakta |
- BP Haji: Sesuai Perintah Presiden, Sudah ada 7 Penyidik KPK yang dilantik menjadi Eselon 2 dan 1 orang lagi akan menjadi Eselon 1 di BPH
- Saudi Berencana Batasi Usia Jemaah Haji Lansia di Atas 90 Tahun pada 2025
- Kritik OCCRP, Pakar Hukum: Nominasikan Tokoh Korup Tanpa Bukti adalah Fitnah
- 5 Profil Finalis Tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024 Versi OCCRP, Jokowi Salah Satunya
- Akal Bulus BI, CSR Dialirkan ke Individu Lewat Yayasan, Ada Peran Heri Gunawan dan Satori?
- Promo Libur Akhir Tahun Alfamidi
- 85 PERSEN PROFESIONAL INGIN REFLEKSI DIRI YANG LEBIH INTERAKTIF
- ARM HA-IPB DISTRIBUSI 210 PAKET BANTUAN TAHAP 2 KE CILOPANG DAN PANGIMPUNAN, SUKABUMI
- Kenaikan Tarif PPN Menjadi 12 Persen Berpotensi Perparah Kesenjangan Ekonomi
- KPK Sita Dokumen & Bukti Elektronik Terkait CSR Bank Indonesia
- Kemana Ridwan Kamil Usai Kalah di Jakarta?
- RIDO Batal Gugat Hasil Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi
- Tinggalkan Anies, Suara PKS Makin Jeblok
- PEMERINTAH MASIH MENGABAIKAN ANGKUTAN JALAN PERINTIS
- Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo
0 Comments