Nasional /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 29/03/2019 13:03 WIB

MRT Jakarta Sisakan Masalah Integrasi dengan Angkutan Massal

MRT Jakarta
MRT Jakarta
JAKARTA, DAKTA.COM - Peresmian Moda Raya Terpadu (MRT)  Jakarta menyisakan masalah integrasi dengan angkutan massal lainnya. Sejauh ini MRT Jakarta baru terintegrasi dengan Transjakarta. 
 
Selanjutnya menjadi pekerjaan besar, supaya MRT Jakarta juga dapat terintegrasi dengan kereta rel listrik (KRL) dan kereta ringan atau LRT. Seperti berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ) dimulai dari tahun 2018 sampai 2029. 
 
"Secara fisik sudah terintegrasi, namun harus ditunjang oleh kebijakan-kebijakan lainnya," ucap Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Tri Hartono kepada Dakta, Kamis (28/3).
 
Menurutnya, integrasi itu bukan hanya secara fisik saja melainkan juga sistem ticketing. Bank Indonesia (BI) telah menyetujui sistem ticketing open loop, artinya semua kartu termasuk e-money bisa digunakan oleh sistem tapping di stasiun MRT. Sehingga tidak perlu memiliki banyak kartu.
 
"Tiket-tiket ini sudah ada persetujuan dari BI pada April nanti. (Mekanismenya) perlu diperhatikan lagi agar dapat mengurangi subsidi yang selama ini disediakan oleh Pemprov DKI," kata Bambang.
 
Ia mengatakan, ke depannya transportasi massal di Jabodetabek dapat terintegrasi secara masif. Namun dalam prosesnya harus dipikirkan kembali strategi pembangunannya.
 
"Ke depannya transportasi Jabodetabek dilakukan secara masif bukan bertahap, karena bertahap hanya memindahkan permasalahan ke depan. Bicara industri transportasi, tidak bisa membangun yang sifatnya mutasi, karena akan berdampak ke mana-mana," jelasnya. 
 
Untuk itu dibutuhkan peran dari masing-masing stakeholder mulai dari kepolisian, hingga pemerintah, supaya seluruh angkutan massal di Jabodetabek dapat terintegrasi secara masif dan memudahkan aktivitas masyarakat. (Rizki)
Editor :
Sumber : Radio Dakta
- Dilihat 759 Kali
Berita Terkait

0 Comments