Jum'at, 15/03/2019 15:54 WIB
Ada Enam WNI dalam Masjid saat Aksi Penembakan di Selandia Baru
JAKARTA, DAKTA.COM - Kementerian Luar Negeri RI menyampaikan bahwa tiga orang warga negara Indonesia (WNI) selamat dari aksi penembakan yang terjadi di satu masjid bernama Al-Noor di Kota Christchurch di Selandia Baru.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Jakarta pada Jumat (15/3) setelah berkoordinasi dengan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Wellington, Selandia Baru.
Menlu Retno menyebutkan bahwa saat terjadi penembakan terdapat enam orang WNI di mesjid tersebut, namun tiga WNI berhasil menyelamatkan diri. Sementara itu, tiga orang lainnya belum diketahui kondisinya.
"Saat terjadi penembakan, ada enam WNI di mesjid itu, tiga sudah konfirmasi berhasil menyelamatkan diri, dan tiga lainnya belum diketahui kondisinya," kata Menlu Retno.
Pihak Kementerian Luar Negeri akan terus berkoordinasi dengan KBRI di Wellington untuk memastikan keadaan dari tiga orang WNI yang belum diketahui kondisinya tersebut.
"Hari ini saya akan terus berkomunikasi dengan duta besar kita di Wellington untuk memastikan keadaan dari tiga WNI lainnya yang belum bisa dihubungi," ujar Menlu Retno.
Berdasarkan catatan Kemenlu, terdapat 330 orang WNI yang bermukim di kota Christchurch di Selandia Baru, dan 130 diantaranya adalah mahasiswa.
"Sekarang tim sudah berada di sana. Mengenai siapa pelaku, berapa pelaku, motifnya apa. Sampai sekarang belum diperoleh informasi," ujarnya.
Kementerian Luar Negeri juga mengecam aksi penembakan massal yang terjadi di satu masjid di Christchurch, Selandia Baru.
"Kami mengecam aksi penembakan yang dilakukan di masjid di Christchurch saat umat Islam sedang melakukan ibadah," kata Retno Marsudi.
Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan duka cita mendalam kepada korban dan keluarga korban, seperti disampaikan dalam keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri.
Sebelumnya, terjadi aksi penembakan di masjid Al-Noor di kota Christchurch di Selandia Baru pada saat sejumlah umat Islam sedang beribadah di mesjid tersebut pada Jumat, 15 Maret 2019, pukul 13:40 waktu setempat.
Kantor berita Associated Press melaporkan bahwa seorang saksi mata mengatakan banyak korban tewas dalam aksi penembakan massal di masjid tersebut.
Namun, pihak Kepolisian Selandia Baru belum menggambarkan insiden penembakan itu, tetapi menyerukan kepada semua orang untuk tetap berada di dalam ruangan. **
Reporter | : | |
Editor | : |
- Pelaku Penusukan Maut Bocah Pulang Mengaji di Cimahi Ditangkap Polisi
- Komnas HAM: Gas Air Mata Penyebab Utama Tragedi Kanjuruhan
- Kapolri Pastikan Irjen Teddy Minahasa Ditangkap Kasus Narkoba
- Polri Naikkan Tragedi Kanjuruhan Jadi Penyidikan, Tersangka Segera Ditetapkan
- Polri Libatkan Kompolnas Awasi Investigasi Tragedi Kanjuruhan
- Putri Candrawathi Akhirnya Resmi Ditahan
- Polri Limpahkan Tersangka Ferdy Sambo dkk ke Kejaksaan Pekan Depan
- Banding Ditolak, Ferdy Sambo Tetap Diberhentikan Tidak Hormat dari Polri!
- Gubernur Papua Lukas Enembe Diduga Alirkan Uang ke Rumah Judi di Luar Negeri
- Motif Penganiayaan Santri Pondok Gontor hingga Tewas, Diduga karena Masalah Kekurangan Alat
- Pakar Pidana Sebut Penganiayaan Santri Gontor Bisa Dikualifikasikan Pembunuhan
- IPW Yakin Motif Pelecehan Seksual Putri Candrawathi Hanya Alibi
- LPSK Sebut Bharada E Sempat Emosi Saat Rekonstruksi karena Tak Sesuai
- 3 Poin Kasus KM 50 yang Disinggung Laskar FPI ke Kapolri
- Kapolri: Motif Pembunuhan Brigadir J Pelecehan atau Perselingkuhan
0 Comments