BEKASI_DAKTACOM: Setelah dilakukan penyelidikan secara maraton oleh kepolisin Polresta Bekasi kota, akhirnya diketahui ciri pelaku yang menaruh bungkusan yang diduga bom di rumah Afip Julianan Miftah, penyisik KPK, perumahan Mediterania Regency, Blok A, Nomor 160, Kelurahan Jakamulya, Bekasi Selatan, kota Bekasi.

Terungkapnya identitas pelaku setelah polisi memeriksa enam orang saksi seputar ditemukannya bungkusan yang diduga bom pada Ahad (5/7/15). Ciri-ciri orang yang menaruh bungkusan yang sempat menghebohkan itu adalah satu berbadan tinggi 170 Cm, kurus, berjenggot. Sedang yang satu lagi tinggi  160 Cm.

“Kedua orang itu diduga yang menaruh bungkusan yang semula diduga bom. Mereka datang ke tempat kediaman Afip dengan berjalan kaki” kata Kombes  Pol Daniel Tifaona, Kapolresta kota Bekasi, saat ditemui di ruang kerjanya Senin (7/7/15) Malam.

Dikatakan, teror yang dilakukan pelaku adalah untuk ketiga kalinya. Teror pertama berupa penggembosan ban mobil, kedua menyiram mobil dengan air keras, hingga cat mobil semua terkelupas dan ketiga menaruh bungkusan yang menyerupai bom di depan rumah Afip.

Lebih lanjut Kapolres menjelaskan, teror yang dilakukan pelaku merupakan teror yang sangat serius. “Berdasar analisa polisi setiap teror tersebut seperti ada pesan yang ingin disampaikan terhadap Afip.” Kata Daniel memberikan analisa.

Kapolres membenarkan kalau Afip merupakan salah seorang penyidik KPK, namun sudah mengundurkan diri dari institusi Kepolisian bersama dengan  10 perwira kepolisian lainnya yang kini sudah berada di KPK.

Polres Bekasi katanya belum dapat menyimpulkan kasus teror tersebut apakah ada kaitannya dengan Afip yang menangani kasus di KPK atau tidak. Selain itu kepolisian juga meminta kepada Afip agar lebih kooperatif untuk membantu penyelidikan.

Sebagai penyisik KPK juga pernah menangani kasus-kasus besar dugaan korupsi di tubuh Pertamina dan yang menomenal adalah kasus korupsi Anggodo.