Kamis, 31/01/2019 09:02 WIB
Khabib Dihukum Lebih Berat daripada McGregor
LAS VEGAS, DAKTA.COM - Dua petarung paling berpengruh milik Ultimate Fighting Championship (UFC), Khabib Nurmagomedov dan Conor McGregor resmi dijatuhi hukuman oleh Komisi Atletik Negara Bagian Nevada, Amerika Serikat (AS). Kedua petarung bela diri campuran ini mendapatkan hukuman berbeda terkait insiden yang terjadi di UFC 229 bulan Oktober 2018 silam. Kala itu, keduanya terlibat keributan seusai bertarung di arena oktagon.
Khabib dilarang tampil selama sembilan bulan karena dianggap bersalah setelah memukul anggota tim McGregor. Adapun McGregor, meski pun dihukum untuk dua dakwaan, mendapatkan sanksi lebih ringan. Petarung asal Republik Irlandia itu dilarang tampil enam bulan.
Selain insiden UF 229, McGregor juga dinyatakan bersalah terkait penyerangan bus yang mengangkut Khabib dan sejumlah petarung UFC lainnya bulan April 2018. Saat itu, McGregor memancing keributan di luar T-Mobile Arena di Las Vegas, AS.
"Komite Atletik Negara Bagian Nevada telah mengeluarkan keputusan sanksi dan denda buat Khabib Nurmagomedov dan Conor McGregor karena insiden keributan di Las Vegas Oktober tahun lalu," begitu laporan dari Washington Post, Rabu (31/1).
Khabib mendapatkan hukuman denda senilai 500 ribu dolar AS atau setara dengan Rp7 miliar. Petarung Muslim itu dianggap melakukan pelanggaran berat karena kenekatannya melompat ke luar arena untuk meluapkan emosi kepada pihak yang seharusnya tidak terlibat dalam pertarungan.
Khabib memukul dan menghantam tim ofisial McGregor yang selama pertarungan berlangsung memang memprovokasinya dengan kata-kata tidak pantas. Sementara denda buat pegulat Irlandia Conor McGregor 'hanya' 50 ribu dolar AS atau setara dengan Rp 700 juta. Serangan McGregor terhadap bus tim Khabib dinilai tidak terlalu berat karena tak sampai mengakibatkan korban luka.
Selain Khabib dan McGregor, pihak yang dijatuhi sanksi oleh Komite Atletik Negara Bagian Nevada ialah Abubakar Nurmagomedov dan Zubaira Tukhugov. Dua anggota tim yang juga saudara Khabib itu terbukti menyerang McGregor dengan penuh amarah.
Kebencian Abubakar dan Zubaira terhadap McGregor tidak lain karena perang urat saraf sebelum pertarungan. McGregor terang-terangan merendahkan serta mengejak agama Islam yang dianut Khabib dan kawan-kawan.
Abubakar dan Zubaira mendapatkan hukuman larangan terlibat menjadi tim ofisial di UFC selama satu tahun. Mereka juga dijatuhi denda senilai 25 ribu dolar AS atau setara dengan Rp350 juta.
Bagi Khabib, denda Rp 7 miliar tidaklah berat. Petarung berusia 30 tahun itu mendapatkan hadiah yang cukup besar yakni mencapai Rp28 miliar kala mengalahkan McGregor. Khabib baru diperbolehkan kembali bertarung di arena UFC mulai 6 Juli tahun 2019.
Khabib hanya menjalani hukuman selama enam bulan, karena sanksi sudah terhitung sejak Oktober 2018. Petarung berjuluk the Eagle ini masih bisa mendapatkan pemotongan hukuman sebanyak tiga bulan dengan syarat berpartisipasi dalam program layanan publik untuk mengampanyekan anti-kekerasan bersama UFC yang bekerja sama dengan kepolisian metro Las Vegas.
Adapun sang rival, McGregor, sudah dapat bertarung di arena yang telah membesarkan namanya itu mulai 6 April 2019. Pihak Khabib Nurmagomedov merespons hukuman dari Komite Atletik Nevada dengan kekecewaan. Khabib melalui akun Twitter-nya mengatakan, putusan hukum terhadapnya hanyalah politik belaka. "(ini tentang) Politik selamanya," tulis Khabib, Rabu (30/1).
Manajer Khabib Ali Abdelaziz marah karena menilai Komite Atletik Nevada telah berat sebelah dalam memutuskan sanksi. Ali heran jumlah hukuman denda dan larangan bertanding buat Khabib jauh lebih berat ketimbang McGregor.
Menurut dia, kericuhan di T-Mobile 7 Oktober lalu tidak sepenuhnya kesalahan dari Khabib. Ali menyebut situasi ricuh juga disebabkan provokasi yang cukup parah dari tim McGregor sejak beberapa hari sebelumnya sampai di hari pertarungan.
"Hukuman yang sangat tidak adil. Bagaimana bisa McGregor hanya 50 ribu dolar sementara Khabib 500 ribu dolar," kata dia dikutip dari ESPN.
Jauh sebelum adanya keputusan mengenai hukuman tersebut, Khabib telah menyatakan kekecewaanya karena proses penyelidikan dianggap sangat berbelit-belit. Imbasnya, Khabib sempat digoda oleh sejumlah manajemen kompetisi di luar UFC. WWE Smackdown dan Bellator jadi dua panggung kompetisi yang sudah menawarkan Khabib untuk hijrah. Namun, petarung kelahiran Dagestan, Rusia itu masih belum mengambil keputusan.
Enggan salah satu petarung hebatnya pergi, Presiden UFC Dana White, menyebut hubungannya dengan Khabib baik-baik saja. White pun memastikan Khabib akan tetap bertahan di kompetisi UFC.
"Hubungan saya baik, dia (Khabib) bertahan di UFC. Saya tahu apa yang dia katakan (terkait ancaman mundur dari UFC), tapi itu isu lama," ujar White kepada TMZ. **
Editor | : | |
Sumber | : | Republika |
- Sebanyak 36 Cabor Siap Kawal Kemenangan Tri Adhianto Jadi Ketua Umum KONI Kota Bekasi
- Pendaftaran Calon Ketum KONI Kota Bekasi Periode 2023-2027 Resmi Dibuka
- Maju Calon Ketua Umum PSSI, Erick Thohir: Insya Allah, Bismilah
- Menanti Aksi Fajar/Rian Berikutnya di India Open 2023
- Budiana Buka Rapat Kerja KONI Kabupaten Bekasi 2022
- Ini Daftar 23 Nama Pemain Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2022
- 2 Wakil Indonesia di Semifinal Australia Open 2022
- Nasib JIS: Dulu Ditolak, Kini Dipilih PSSI untuk Piala AFF 2022
- Shin Akui Timnas U-20 Indonesia Masih Takut dengan Postur Pemain Eropa
- Janji PSSI kepada Jokowi Usai Tragedi Kanjuruhan
- Bima: Kemenangan 14-0 atas Guam untuk Korban Kerusuhan di Kanjuruhan
- Tragedi Kanjuruhan, Manajemen Arema FC Legowo Terima Sanksi PSSI
- Ratusan Pelajar, Ikuti Lomba Renang di Hotel Santika Premiere Kota Harapan Indah Bekasi
- Syabda Perkasa Incar 100 Besar Dunia BWF Tahun Ini
- STY Tancap Gas Latih Timnas Senior Jelang Indonesia vs Curacao
0 Comments