Kamis, 10/01/2019 13:05 WIB
ICW Desak Polri Usut Tuntas Teror kepada Pimpinan KPK
JAKARTA, DAKTA.COM - Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk mengusut tuntas peristiwa teror yang menimpa dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Pada dasarnya, ICW mengutuk keras tindakan teror yang diberikan kepada pimpinan KPK. Jadi kami juga ingin meminta Kapolri agar bisa mengusut tuntas teror yang menimpa pimpinan KPK dan kami anggap ini sebagai cobaan kembali pasca Novel Baswedan kemarin," kata peneliti ICW Kurnia Ramadhana di gedung KPK, Jakarta, Kamis (10/1).
ICW pun menganggap bahwa penangangan kasus penyerangan terhadap Novel Basweda juga sudah berlarut-larut.
"Jadi, jangan ini menjadi kali kedua Kepolisian menunjukkan kinerja yang kami anggap belum terlalu maksimal," tuturnya.
Pihaknya pun mengharapkan dengan bukti-bukti yang ada dan dengan kesaksian-kesaksian di tempat kejadian perkara, Kepolisian bisa mengungkap tuntas peristiwa teror tersebut.
"Tidak hanya operator tidak hanya orang yang melemparkan bom molotov tetapi tokoh intelektualnya. Kami harap Kepolisian bisa mengungkapnya karena ini tidak bisa dipandang sebelah mata karena ini teror mungkin bisa dikatakan teror kepada gerakan antikorupsi," ucap Kurnia.
Ia pun meyakini KPK tidak akan gentar dengan teror-teror yang diberikan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab tersebut.
"Saya katakan ini teror kepada gerakan antikorupsi. Jadi, sebenarnya nyali KPK sudah diuji dan saya yakin KPK tidak akan gentar dengan teror-teror yang diberikan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab seperti ini," kata dia.
Sebelumnya pada Rabu (9/1), rumah Ketua KPK Agus Rahardjo menjadi sasaran teror bom oleh orang tak dikenal. Di rumah Agus yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat, polisi menemukan barang bukti berupa pipa paralon, detonator, sekring, kabel warna kuning, paku ukuran 7 centimeter, serbuk putih, baterai dan tas.
Sedangkan rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di Jalan Kalibata Selatan, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, dilempar dua bom molotov oleh orang tak dikenal, salah satu bom sempat merusak teras bagian atas rumah Laode. Penemuan bom itu terjadi pada Rabu (9/1) sekitar pukul 05.30 WIB. **
Editor | : | |
Sumber | : | Antara |
- Pelaku Penusukan Maut Bocah Pulang Mengaji di Cimahi Ditangkap Polisi
- Komnas HAM: Gas Air Mata Penyebab Utama Tragedi Kanjuruhan
- Kapolri Pastikan Irjen Teddy Minahasa Ditangkap Kasus Narkoba
- Polri Naikkan Tragedi Kanjuruhan Jadi Penyidikan, Tersangka Segera Ditetapkan
- Polri Libatkan Kompolnas Awasi Investigasi Tragedi Kanjuruhan
- Putri Candrawathi Akhirnya Resmi Ditahan
- Polri Limpahkan Tersangka Ferdy Sambo dkk ke Kejaksaan Pekan Depan
- Banding Ditolak, Ferdy Sambo Tetap Diberhentikan Tidak Hormat dari Polri!
- Gubernur Papua Lukas Enembe Diduga Alirkan Uang ke Rumah Judi di Luar Negeri
- Motif Penganiayaan Santri Pondok Gontor hingga Tewas, Diduga karena Masalah Kekurangan Alat
- Pakar Pidana Sebut Penganiayaan Santri Gontor Bisa Dikualifikasikan Pembunuhan
- IPW Yakin Motif Pelecehan Seksual Putri Candrawathi Hanya Alibi
- LPSK Sebut Bharada E Sempat Emosi Saat Rekonstruksi karena Tak Sesuai
- 3 Poin Kasus KM 50 yang Disinggung Laskar FPI ke Kapolri
- Kapolri: Motif Pembunuhan Brigadir J Pelecehan atau Perselingkuhan
0 Comments