Rabu, 09/01/2019 08:16 WIB
Bank Dunia Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Global Melambat
BEIJING, DAKTA.COM - Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global melambat tahun ini menjadi 2,9 persen dari perkiraan sebelumnya sebesar 3,0 persen, mengingat peningkatan risiko-risiko penurunan yang ada.
Dalam laporan Prospek Ekonomi Global yang baru dirilis pada Selasa (9/1), Bank Dunia mengatakan bahwa prospek ekonomi global "telah menjadi suram" karena kondisi-kondisi pembiayaan global semakin ketat, ketegangan perdagangan telah meningkat, serta beberapa negara emerging market dan negara berkembang besar mengalami tekanan signifikan di pasar keuangannya.
"Menghadapi headwinds ini, pemulihan di negara-negara emerging market dan negara-negara berkembang telah kehilangan momentum," kata laporan itu.
Bank Dunia memperkirakan negara-negara emerging market dan negara-negara berkembang tumbuh sebesar 4,2 persen pada 2019, 0,5 persentase poin lebih rendah dari yang diproyeksikan sebelumnya pada Juni tahun lalu.
Pertumbuhan di negara-negara maju diperkirakan melambat menjadi 2,0 persen pada 2019 dari 2,2 persen pada 2018, karena bank-bank sentral utama terus menarik kebijakan moneter akomodatif mereka, menurut laporan itu.
"Risiko-risiko penurunan telah menjadi lebih akut dan termasuk kemungkinan pergerakan pasar keuangan yang tidak teratur dan eskalasi sengketa perdagangan," kata laporan itu.
Laporan Bank Dunia itu juga memperingatkan bahwa peningkatan ketegangan perdagangan dapat mengakibatkan pertumbuhan global lebih lemah dan mengganggu rantai nilai yang saling terhubung secara global.
Laporan tersebut memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi China akan melambat menjadi 6,2 persen pada 2019 dari 6,5 persen pada 2018, karena penyeimbangan kembali domestik dan eksternal berlanjut.
"Pihak berwenang di China telah bergeser ke melonggarkan kebijakan moneter dan fiskal dalam menanggapi lingkungan eksternal yang lebih menantang ... langkah-langkah kebijakan ini sebagian besar diharapkan untuk mengimbangi dampak negatif langsung dari kenaikan tarif pada ekspor China," kata laporan itu.
"Pada awal 2018 ekonomi global bekerja atau berfungsi pada tingkat kinerja puncak, tetapi kehilangan kecepatan selama tahun ini, bahkan bisa semakin memburuk di tahun mendatang," kata Kepala Eksekutif (CEO) Bank Dunia Kristalina Georgieva dalam sebuah pernyataan.
"Ketika tantangan ekonomi dan keuangan meningkat untuk negara-negara emerging market dan berkembang, kemajuan dunia dalam mengurangi kemiskinan ekstrem dapat terancam," katanya.
Laporan tersebut menyatakan bahwa prioritas paling mendesak bagi para pembuat kebijakan di negara-negara emerging market dan berkembang adalah bersiap menghadapi kemungkinan tekanan pasar keuangan dan membangun kembali penyangga kebijakan ekonomi makro yang sesuai.
Sama kritisnya, para pembuat kebijakan perlu menumbuhkan potensi pertumbuhan yang lebih kuat dengan meningkatkan modal manusia, menghilangkan hambatan investasi, dan meningkatkan integrasi perdagangan dalam sistem multilateral berbasis aturan. **
Editor | : | |
Sumber | : | Antara |
- Specta Color Zumba Bersama Liza Natalia di WaterBoom Lippo Cikarang
- BPR Syariah HIK Parahyangan Raih Penghargaan Infobank Sharia Award 2024
- RUPSLB PT Lippo Cikarang Tbk Setujui Rights Issue 3 Miliar Saham untuk Pengembangan Bisnis
- CIMB Niaga Suryacipta Dipimpin Banker Muda Inspiratif Krisfian A. Hutomo
- Kurniasih Dukung Upaya Kemenaker Agar Tidak Ada PHK di Sritex
- Anggota IKAPEKSI INDONESIA Desak Penyelesaian Konflik dan Langkah Hukum terhadap Pelanggar
- LPCK Berkomitmen Menciptakan Lingkungan Asri dan Harmonis
- LPCK Terus Berinovasi Sambut Pertumbuhan Pasar Properti
- IKAPEKSI Gelar Munaslub, Pranyoto Widodo Terpilih Sebagai Ketua DPP Periode 2024-2029
- POJK Merger BPR/S, Ini Kata Ketua Umum DPP Perbarindo Tedy Alamsyah
- Perbarindo DKI Jakarta dan Sekitarnya Gelar Rakerda. Bahas Merger BPR/S
- Peserta Tunggak Iuran, BPJS Kesehatan Cabang Bekasi Dorong Manfaatkan Program Rehab
- Bank Syariah Artha Madani Raih 2 Penghargaan Tata Kelola di GRC Awards 2024
- CSG Pererat Kolaborasi dengan Perbankan, Berikan Kemudahan Kepemilikan Hunian
- XYZ Livin dan Cendana Spark North Dorong LPCK Capai Pra Penjualan Rp741 Miliar di Semester I/2024
0 Comments