Nasional / Ekonomi /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 08/01/2019 09:14 WIB

Petani Pilih Jual Gabah ke Tengkulak karena Harga Tinggi

Petani panen padi
Petani panen padi
CIKARANG, DAKTA.COM - Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi menyebut petani di wilayahnya lebih memilih menjual gabah hasil panen ke tengkulak daripada ke Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) .
 
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Abdulah Karim mengatakan harga gabah tergantung kadar airnya, kalau gabah kering giling dan gabang kering panen, harganya cukup tinggi.
 
Harga Pembelian Pemerintah yang dibayar Badan urusan logistik senilai Rp4.750 per kilo, tetapi tengkulak lebih berani membayar lebih sehingga petani lebih senang menjual gabahnya ke tengkulak karena proses pembayarannya dibayar tuna.
 
"Hal ini berbeda jika menjualya ke Bulog, pembayaran gabah dibayar ke petani seminggu kemudian," ungkapnya di Cikarang, Selasa (8/1).
 
Untuk Harga Gabah Kering Panen (GKP), tengkulak berani membeli dikisaran harga Rp5300-Rp5500/kg. Sedangkan untuk Gabah Kering Giling (GKG), harganya tembus Rp6000/kg.
 
Selain karena harganya tinggi, tengkulak juga berani membayar proses produksi gabah senilai Rp7.000 perhektar serta petani tidak perlu membawa beras ke pabrik penggilingan padi, karena tengkulak langsung menjemput hasil gabah di sawah.
 
"Kami tidak bisa mencegah penjualan gabah petani ke tengkulak, karena hal itu lebih menguntungkan petani, hanya saja jika gabah lebih banyak dijual ke tengkulak tentunya beras yang tersimpan di Bulog hanya sedikit," ucapnya.
 
Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Bulog agar petani mau menjual gabahnya tidak ke tengkulak melainkan ke Bulog. **
Reporter : Ardi Mahardika
Editor :
- Dilihat 6464 Kali
Berita Terkait

0 Comments