Lima Unsur Peluang Terjadinya Pengaturan Skor
JAKARTA, DAKTA.COM - Mantan Ketua Badan Liga Indonesia PSSI Andi Darussalam Tabusalla menyebut sedikitnya ada lima unsur yang bisa membuat pengaturan skor di dunia sepak bola bisa terjadi.
Unsur pertama yakni ada dua tim sepak bola yang saling bertemu dalam sebuah pertandingan. Kedua, harus ada manajer kedua tim yang berunding di atas meja.
"Ketiga ada wasit, lalu ada bandarnya, ada uang dan akun di China. Baru setelah itu ada market (pasar taruhan). Baru itu match fixing," ucap lelaki yang akrab disapa ADS saat jumpa media di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (20/12).
Dalam sebuah tindakan pengaturan skor, lanjut ADS, bandar menjadi pemegang kuasa dalam pertandingan. Seorang bandar disebut bisa menentukan kapan terciptanya sebuah gol di pertandingan.
"Namun kan itu sulit untuk dibuktikan [sebuah pertandingan terindikasi match fixing]. Berdasarkan pernyataan BS [Bambang Suryo, mantan runner pengatur skor] pakai kode. Ada yang pakai topi, tidak pakai topi. Baju warna apa."
"Tapi kan yang terjadi di Indonesia lebih dari itu. Klub-klub punya keinginan masing-masing. Ada yang mau jangan sampai terdegradasi, ada yang ini, itu," terang ADS yang ditemui CNNIndonesia usai tayangan Mata Najwa, Rabu (19/12).
ADS yang juga mantan manajer Timnas Indonesia di Piala AFF 2010 itu mengaku siap membantu membongkar kasus pengaturan skor di sepak bola Indonesia. Ia berharap Satgas bentukan kepolisian dan tim Ad-Hoc Integrity PSSI bisa bekerja sama menuntaskan kasus pengaturan skor yang sedang ramai diperbincangkan saat ini.
Soal dugaan keterlibatannya pada tindak pengaturan skor di Indonesia, ADS enggan menanggapi lebih jauh. Ia justru menantang orang yang menuduhnya untuk melapor dan memberikan bukti terkait.
"Tidak ada urusan sama saya, kalau kalian pikir saya terlibat silakan laporkan saja, selesai. Semua yang tuduh-tuduh saya itu, ayo pergi lapor. Sekarang ada Satgas, pergi lapor sama Satgas. ADS The God Father Indonesia dilaporkan, setelah itu nanti baru saya kasih penjelasan," ujarnya.
ADS juga mengatakan bersedia untuk membeberkan data yang ia miliki jika kepolisian maupun PSSI memanggilnya. Menurutnya tidak mudah untuk menyertakan bukti tindak pengaturan skor.
Kasus pengaturan skor disebut ADS bersifat universal seperti di sepak bola itu sendiri. Hampir di seluruh dunia terjadi tindak pengaturan skor, termasuk di level U-17.
"Tapi sulit untuk dibuktikan. Tidak semudah itu bisa dapat (bukti) kecuali yang mau di OTT (Operasi Tangkap Tangan), baru terjadi. Transaksi saja bisa jadi tidak ada apa-apanya, dianggap transaksi biasa tidak ada deal-dealnya. Selesai," kata ADS menjelaskan. (TTF/bac)
Editor | : | Dakta Administrator |
Sumber | : | CNN Indonesia |
- Sebanyak 36 Cabor Siap Kawal Kemenangan Tri Adhianto Jadi Ketua Umum KONI Kota Bekasi
- Pendaftaran Calon Ketum KONI Kota Bekasi Periode 2023-2027 Resmi Dibuka
- Maju Calon Ketua Umum PSSI, Erick Thohir: Insya Allah, Bismilah
- Menanti Aksi Fajar/Rian Berikutnya di India Open 2023
- Budiana Buka Rapat Kerja KONI Kabupaten Bekasi 2022
- Ini Daftar 23 Nama Pemain Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2022
- 2 Wakil Indonesia di Semifinal Australia Open 2022
- Nasib JIS: Dulu Ditolak, Kini Dipilih PSSI untuk Piala AFF 2022
- Shin Akui Timnas U-20 Indonesia Masih Takut dengan Postur Pemain Eropa
- Janji PSSI kepada Jokowi Usai Tragedi Kanjuruhan
- Bima: Kemenangan 14-0 atas Guam untuk Korban Kerusuhan di Kanjuruhan
- Tragedi Kanjuruhan, Manajemen Arema FC Legowo Terima Sanksi PSSI
- Ratusan Pelajar, Ikuti Lomba Renang di Hotel Santika Premiere Kota Harapan Indah Bekasi
- Syabda Perkasa Incar 100 Besar Dunia BWF Tahun Ini
- STY Tancap Gas Latih Timnas Senior Jelang Indonesia vs Curacao
0 Comments