Kamis, 06/12/2018 11:06 WIB
Sense Banyak Rekrut Anggota dari Keluarga Eks DI/TII
GARUT, DAKTA.COM - Satu keluarga Hamdani di Kampung Babakan, Desa Purbayani, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut membuat heboh publik, setelah mengakui Sensen Komara Sebagai rasulnya secara tertulis.
Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Garut, KH Sirojul Munir menjelaskan bahwa Sense mengajarkan kepada pengikutnya aliran sesat dan melakukan penyelewengan dari agama Islam. Bahkan aliran ini sudah menyebar ke seluruh Indonesia dan Internasional seperti Singapura.
"Sesat karena syahadat, rukun sholat dan waktu, berbeda dengan ajaran Islam. Mereka sholat juga menghadap ke arah timur," ungkapnya kepada Dakta, (6/12).
Sebelum keluarga Hamdani di Caringin pada 2017, Wawa Setiawan (52) warga Desa Tegalgede, Kecamatan Pakenjeng mengaku sebagai jenderal bintang empat Negara Islam Indonesia (NII) sebagai pengikut Sense.
"Menurut Wawan anggota Sense ini sudah mencapai puluhan ribu ya g tersebar di Garut. Wawan juga mengatakan Sense mendirikan perguruan tinggi DI/TII," ucapnya.
KH Sirojul menjelaskan bahwa aliran itu merekrut banyak anggota dari eks keluarga DI/TII dan sebagian masyarakat umum.
"Kami sudah laporkan mereka ke polisi tetapi tidak bisa diproses hukum karena dokter menyatakan Sense mengalami gangguan jiwa dan harus direhabilitasi. Tetapi hingga kini dia belum dieksekusi," terangnya.
Pihaknya mengupayakan agar aliran itu tidak menyebar ke masyarakat luas, diantaranya dengan mendakwahinya dan berkoordinasi dengan pemerintah setempat.
"Namun kendala kami masalah biaya yang terbatas," ujarnya.
Sebelumnya beredar surat tertanggal 20 November 2018 yang ditulis Hamdani beserta empat anggota keluarganya yang berikrar dengan kalimat mirip syahadat dalam kalimat bahasa Arab. Mereka mengganti nama Nabi Muhammad dengan nama Sensen Komara.
Ikrar syahadat itu bertuliskan "Ashadu Anla Ilaha Illaloh Wa Ashadu Anna Bapak Drs Sensen Komara Bin Bapak Bakar Misbah Bin Bapak KH Musni Rosulalloh." **
Editor | : | |
Sumber | : | Radio Dakta |
- Pelaku Penusukan Maut Bocah Pulang Mengaji di Cimahi Ditangkap Polisi
- Komnas HAM: Gas Air Mata Penyebab Utama Tragedi Kanjuruhan
- Kapolri Pastikan Irjen Teddy Minahasa Ditangkap Kasus Narkoba
- Polri Naikkan Tragedi Kanjuruhan Jadi Penyidikan, Tersangka Segera Ditetapkan
- Polri Libatkan Kompolnas Awasi Investigasi Tragedi Kanjuruhan
- Putri Candrawathi Akhirnya Resmi Ditahan
- Polri Limpahkan Tersangka Ferdy Sambo dkk ke Kejaksaan Pekan Depan
- Banding Ditolak, Ferdy Sambo Tetap Diberhentikan Tidak Hormat dari Polri!
- Gubernur Papua Lukas Enembe Diduga Alirkan Uang ke Rumah Judi di Luar Negeri
- Motif Penganiayaan Santri Pondok Gontor hingga Tewas, Diduga karena Masalah Kekurangan Alat
- Pakar Pidana Sebut Penganiayaan Santri Gontor Bisa Dikualifikasikan Pembunuhan
- IPW Yakin Motif Pelecehan Seksual Putri Candrawathi Hanya Alibi
- LPSK Sebut Bharada E Sempat Emosi Saat Rekonstruksi karena Tak Sesuai
- 3 Poin Kasus KM 50 yang Disinggung Laskar FPI ke Kapolri
- Kapolri: Motif Pembunuhan Brigadir J Pelecehan atau Perselingkuhan
0 Comments