Senin, 12/11/2018 14:01 WIB
Pengamat Nilai Kasus HRS Perbuatan Ilegal Intelijen
JAKARTA, DAKTA.COM - Pengamat Terorisme dan Intelijen, Harits Abu Ulya menilai serangkaian kasus yang menimpa Habib Rizieq Shihab (HRS) merupakan pekerjaan dari anggota intelijen.
Ia mengatakan, konferensi pers dari Habib Rizieq pada Jumat (9/11) lalu memperlihatkan semakin jelas bahwa kejadian bendera yang diduga ISIS di tembok luar kediamannya sengaja dilakukan oleh oknum intelijen.
"Analisa saya indikasi yang menimpa HRS adalah produk operasi intelijen, tetapi kita tidak bisa menuduhnya. Mereka menginginkan citra yang buruk terhadap Habib Rizieq dengan dikaitkan dengan ISIS," tegasnya ketika dihubungi Radio Dakta, Senin (12/11).
Menurutnya, kejadian yang menimpa Habib Rizieq ada kaitannya dengan Pemilu 2019, karena peranya cukup berpengaruh.
"Ini kerja oknum intelijen untuk kepentingan suatu kelompok tertentu atau mal praktek ilegal. Bisa jadi seorang egen intelijen tapi bosnya engga tau ada Operasi. Paham lah ini pola dari intelijen," jelasnya.
Ia juga menyamakan, bisa saja kasus HRS ini seperti kasus Munir yang dibunuh tanpa keterangan jelas.
"Opsi Habib Rizieq bisa jadi dihabisi atau dibunuh. Tapi itu engak mudah, kalau dia meninggal tentu publik berpikir ini politik," ucapnya. **
Editor | : | |
Sumber | : | Radio Dakta |
- Pelaku Penusukan Maut Bocah Pulang Mengaji di Cimahi Ditangkap Polisi
- Komnas HAM: Gas Air Mata Penyebab Utama Tragedi Kanjuruhan
- Kapolri Pastikan Irjen Teddy Minahasa Ditangkap Kasus Narkoba
- Polri Naikkan Tragedi Kanjuruhan Jadi Penyidikan, Tersangka Segera Ditetapkan
- Polri Libatkan Kompolnas Awasi Investigasi Tragedi Kanjuruhan
- Putri Candrawathi Akhirnya Resmi Ditahan
- Polri Limpahkan Tersangka Ferdy Sambo dkk ke Kejaksaan Pekan Depan
- Banding Ditolak, Ferdy Sambo Tetap Diberhentikan Tidak Hormat dari Polri!
- Gubernur Papua Lukas Enembe Diduga Alirkan Uang ke Rumah Judi di Luar Negeri
- Motif Penganiayaan Santri Pondok Gontor hingga Tewas, Diduga karena Masalah Kekurangan Alat
- Pakar Pidana Sebut Penganiayaan Santri Gontor Bisa Dikualifikasikan Pembunuhan
- IPW Yakin Motif Pelecehan Seksual Putri Candrawathi Hanya Alibi
- LPSK Sebut Bharada E Sempat Emosi Saat Rekonstruksi karena Tak Sesuai
- 3 Poin Kasus KM 50 yang Disinggung Laskar FPI ke Kapolri
- Kapolri: Motif Pembunuhan Brigadir J Pelecehan atau Perselingkuhan
0 Comments