Rabu, 17/10/2018 09:54 WIB
Dahnil Tegaskan Jangan Politisasi Muhamadiyah
JAKARTA, DAKTA.COM - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar, telah selesai diperiksa oleh kepolisian dengan dicecar dengan 43 pertanyaan, Selasa (17/10) malam. Hal penting yang dijanjikan oleh Dahnil akan ia sampaikan usai diperiksa, adalah meminta masyarakat untuk tidak mengaitkan antara politik dengan Muhammadiyah.
“Hal yang penting saya ingin sampaikan, seperti teman-teman ketahui posisi saya sebagai Koordinator Juru Bicara Prabowo-Sandi itu, tidak terkait dengan posisi lain saya sebagai Ketua Umum Persatuan Pemuda Muhammadiyah. Persatuan Pemuda Muhammadiyah secara institusional itu netral,” ujar Dahnil saat ditemui usai pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (16/10).
Ia meminta agar masyarakat tidak mempolitisasi organisasi yang dipimpinnya itu, lantaran ia memang dalam posisi politik untuk mendukung Prabowo-Sandi atas nama dirinya, bukan atas nama organisasi.
Sebelumnya, Ketua Umum (Ketum) PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan, ormasnya masih tetap di garis sebelumnya.
"Kita tidak akan masuk politik praktis kekuasaan. Masalah itu tugas parpol (partai politik), bukan ormas," ujar Haedar pada Agustus 2018 lalu.
Menurut Haedar, semua ormas sebenarnya memang harus tetap berada di posisi sesungguhnya. Sebab jika mulai masuk ranah politik, proses perjalanannya akan kacau. Ormas seperti Muhammadiyah lebih baik fokus dalam mengawasi moral kebangsaan.
Haedar meminta warga Indonesia terutama Muhammadiyah untuk menggunakan hak politiknya secara cerdas dan kritis. Mereka bebas memilih siapapun tapi yang penting dapat menilai sosok yang dipilihnya. Sosok yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, selain pribadi, kronik maupun golongannya.
"Yang pasti mereka yang berkhidmat memajukan bangsa, mereka yang memberi bukan mengambil," tambah dia.
Tak hanya itu, dia juga menggarisbawahi agar memilih sosok yang tidak akan menghalangi misi Muhammadiyah. Dalam hal ini pada aktivitas amal, usaha dan dakwah Muhammadiyah ke depannya.
Selain itu, dia juga meminta pemilih agar tidak mencari justifikasi pilihannya secara berlebihan. Apalagi hal tersebut berkaitan dengan agama, etnik, sara dan argumentasi lainnya. Masyarakat perlu membiasakan diri dengan momen lima tahunan ini dengan jiwa cerdas dan kebersamaan. **
Editor | : | |
Sumber | : | republika.co.id |
- Pasangan Heri - Sholihin Komitmen Bangun Perubahan Untuk Kota Bekasi
- Setia Prabowo: Bersyukur Jika Romo Syafi’i Terpilih di Kabinet Zaken Prabowo
- Pasangan Heri - Sholihin Deklarasi Maju Pilkada Bekasi, Ini Janjinya
- Din Syamsuddin Rencanakan Aksi Besar dengan Dukungan TNI untuk Bela Palestina
- Peringati HUT Golkar ke 59 DPD Golkar Kota Bekasi Ajak Para Kader dan Simpatisan Bershalawat
- PKS Kota Bekasi Sesalkan Sikap Pemkot Batalkan Penggunaan Stadion Patriot
- Resmi Gabung PPP, Sandiaga Ngaku Ikhlas Jika tak Diusung Jadi Bakal Cawapres
- Buntut Gibran-Prabowo, PDIP Atur Kader Kepala Daerah Terima Tamu
- Dukung Prabowo, Jokowi Pressure Megawati?
- Maksimal Perjuangkan Aspirasi, Anggota Dewan Ushtuchri Tuai Pujian Konstituen
- Jokowi: Menteri Nasdem Bisa Direshuffle
- Jokowi Tidak Akan Dukung Prabowo
- Warga Jabar Puas Pada Kinerja Ridwan Kamil
- Dewan Mahfudz Abdurrahman Berbagi 10 Ribu Bingkisan Lebaran
- Jika Pemilu Ditunda, Aktivis 98 Siapkan Pemerintahan Transisi
0 Comments