Kamis, 11/10/2018 15:11 WIB
Din Nilai Kasus Ratna Sarumpaet Banyak Kejanggalan
JAKARTA, DAKTA.COM - Mantan Ketum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin menilai penanganan kasus yang menjerat Ratna Sarumpaet mempunyai banyak kejanggalan.
"Itu jelas politisasi apapun tidak boleh, tapi kalau kasus yang serba misterius seperti ini menjadi tidak jelas nanti semakin liar, karena masing-masing berpegang pada asumsinya itu yang tidak sehat," tutur Din di Jakarta pada Kamis (11/10).
Din mendorong agar para aparat kepolisian mengungkap secara jelas kasus ini agar ke depannya tidak dijadikan komoditas politik yang berpotensi menimbulkan perpecahan bangsa.
"Apapun saya hanya mewanti-wanti kemarin jangan sampai meluncur pada politik saling mengenyahkan dari kedua belah pihak karena sudah memasuki tahun politik," imbuhnya.
Din mengimbau agar para politisi menahan diri dan menyerahkan sepenuhnya urusan hukum kepada pihak kepolisian agar tidak semakin membuat situasi semakin gaduh.
"Saya juga agar semua pihak dapat menahan diri, jangan mengembangkan politik yang menegasikan lawan politik. Tidak ada kekuatan yang dapat mencegah perpecahan dari bangsa ini," tutupnya.
Seperti diketahui bahwa aktivis Ratna Sarumpaet telah ditahan oleh pihak Polda Metro Jaya akibat kasus hoaks mengenai penganiayaan terhadap dirinya.
Atas kasus Ratna, pada Rabu (10/10) kemarin Ketua Majelis Kehormatan PAN Amien Rais dipanggil untuk menjadi saksi. Usai diperiksa, Amien mengaku dicecar sebanyak 30 pertanyaan oleh tim penyidik Polda Metro Jaya terkait kasus tersebut. **
Reporter | : | |
Editor | : |
- Pelaku Penusukan Maut Bocah Pulang Mengaji di Cimahi Ditangkap Polisi
- Komnas HAM: Gas Air Mata Penyebab Utama Tragedi Kanjuruhan
- Kapolri Pastikan Irjen Teddy Minahasa Ditangkap Kasus Narkoba
- Polri Naikkan Tragedi Kanjuruhan Jadi Penyidikan, Tersangka Segera Ditetapkan
- Polri Libatkan Kompolnas Awasi Investigasi Tragedi Kanjuruhan
- Putri Candrawathi Akhirnya Resmi Ditahan
- Polri Limpahkan Tersangka Ferdy Sambo dkk ke Kejaksaan Pekan Depan
- Banding Ditolak, Ferdy Sambo Tetap Diberhentikan Tidak Hormat dari Polri!
- Gubernur Papua Lukas Enembe Diduga Alirkan Uang ke Rumah Judi di Luar Negeri
- Motif Penganiayaan Santri Pondok Gontor hingga Tewas, Diduga karena Masalah Kekurangan Alat
- Pakar Pidana Sebut Penganiayaan Santri Gontor Bisa Dikualifikasikan Pembunuhan
- IPW Yakin Motif Pelecehan Seksual Putri Candrawathi Hanya Alibi
- LPSK Sebut Bharada E Sempat Emosi Saat Rekonstruksi karena Tak Sesuai
- 3 Poin Kasus KM 50 yang Disinggung Laskar FPI ke Kapolri
- Kapolri: Motif Pembunuhan Brigadir J Pelecehan atau Perselingkuhan
0 Comments