Selasa, 09/10/2018 10:54 WIB
Ini Prestasi Atlet Judo yang Didiskualifikasi dari Asian Para Games
JAKARTA, DAKTA.COM - Langkah Miftahul Jannah untuk bertarung medali di cabang judo Asian Para Games 2018 harus terhenti. Atlet asal Aceh itu didiskualifikasi karena tak mau melepas hijabnya saat pertandingan.
Perempuan yang akrab disapa Miftah ini lahir di Aceh Besar yang tumbuh dan besar di Abdya. Perempuan berusia 21 tahun itu memulai pendidikan di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri (SDLBN) Kecamatan Susoh. Lalu lanjut ke SMPLB Aneuk Meutuah di Kota Jantho Aceh Besar.
Tamat dari sana, Miftah melanjutkan pendidikannya ke Pulau Jawa, tepatnya di SLBNA (SMA) Kota Bandung, Jawa Barat. Dengan keterbatasan yang dimiliki, sejak masih duduk di bangku sekolah Miftah sudah memiliki sederet prestasi, terutama bidang olahraga.
Tak hanya judo, Miftah juga mencatatkan prestasi di cabang olahraga lainnya. Segudang prestasi itu di antaranya, juara ajang lari 100 dan 200 meter, lompat jauh, dan juara satu Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) tingkat nasional tahun 2013.
Miftah pernah meraih juara I Cabang olahraga Judo di Pekan Olah Raga Nasional (PON) 2016 Jawa Barat. Kemudian di Asean Para Games 2017 Malaysia, meraih peringkat 8 lari 400 meter. Bahkan ia juga pernah menjuarai perlombaan catur di 2017.
Kemudian Miftah juga pernah mengikuti pelatihan Program Kecakapan Hidup (PKH) yang diselenggarakan oleh Lembaga Indonesia Prancis (LIPI) pada tahun 2015, pembuatan aplikasi game aksesibel penyandang tunanetra di Singapura dan Malaysia tahun 2016.
Namu, saat Asian Para Games 2018 ini, Miftah menyimpan kesedihan karena harus kalah sebelum bertanding. Itu merupakan keputusan bulat Miftah untuk memilih tetap mempertahan hijabnya daripada harus melepasnya agar ikut bertanding.
Wakil Ketua KONI Abdya, Alamsyah, mengatakan sebelumnya Miftah telah masuk ke pelatnas dan latihan selama 10 bulan untuk mempersiapkan Asian Para Games 2018. Atas insiden diskualifikasi itu, kata dia, Miftah juga menyampaikan keinginan untuk berhenti menjadi atlet judo.
"Miftah menerima atas keputusan juri meski dia tetap merasa sedih. Cuma dia menyampaikan bahwa ini yang terakhir kalinya ia ikut judo," kata Alamsyah.
Editor | : | |
Sumber | : | kumparan.com |
- Sebanyak 36 Cabor Siap Kawal Kemenangan Tri Adhianto Jadi Ketua Umum KONI Kota Bekasi
- Pendaftaran Calon Ketum KONI Kota Bekasi Periode 2023-2027 Resmi Dibuka
- Maju Calon Ketua Umum PSSI, Erick Thohir: Insya Allah, Bismilah
- Menanti Aksi Fajar/Rian Berikutnya di India Open 2023
- Budiana Buka Rapat Kerja KONI Kabupaten Bekasi 2022
- Ini Daftar 23 Nama Pemain Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2022
- 2 Wakil Indonesia di Semifinal Australia Open 2022
- Nasib JIS: Dulu Ditolak, Kini Dipilih PSSI untuk Piala AFF 2022
- Shin Akui Timnas U-20 Indonesia Masih Takut dengan Postur Pemain Eropa
- Janji PSSI kepada Jokowi Usai Tragedi Kanjuruhan
- Bima: Kemenangan 14-0 atas Guam untuk Korban Kerusuhan di Kanjuruhan
- Tragedi Kanjuruhan, Manajemen Arema FC Legowo Terima Sanksi PSSI
- Ratusan Pelajar, Ikuti Lomba Renang di Hotel Santika Premiere Kota Harapan Indah Bekasi
- Syabda Perkasa Incar 100 Besar Dunia BWF Tahun Ini
- STY Tancap Gas Latih Timnas Senior Jelang Indonesia vs Curacao
0 Comments